30.8 C
Jakarta
Array

Cegah Radikalisasi Agama Dengan Deradikalisasi

Artikel Trending

Cegah Radikalisasi Agama Dengan Deradikalisasi
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Banyuwangi. Untuk memutus sedini mungkin ancaman radikalisme kepada generasi muda, Pengurus Cabang Nahdatul Ulama (PCNU) Banyuwangi menggelar seminar deradikalisasi.

“Gerakan ISIS yang mengkampanyekan kekerasan dengan dalih agama saat ini, tidak hanya terjadi di Timur Tengah. Bahkan sudah menjalar ke Asia Tenggara. Tidak menutup kemungkinan juga akan mengarah ke Indonesia,” ungkap Pengurus PCNU Banyuwangi Haikal Kafili saat membuka seminar deradikalisasi di aula PCNU Banyuwangi, Jumat (23/7).

Ancaman radikalisasi harus diimbangi, salah satunya, dengan penyampaian konten dakwah yang moderat. Dakwah tersebut adalah dengan mengacu pada kaidah keberagamaan yang benar.

“Kaidah beragama dalam Islam itu harus berpacu pada Al-Qur’an, Hadist, Ijma dan Qiyas yang harus dipahami dengan ilmu para ulama aswadul adzam (mayoritas),” kata ketua Aswaja NU Center Banyuwangi, KH. Abdillah As’ad, LC.

Maraknya faham radikal yang menjangkiti generasi muda juga menjadi keprihatinan para peserta seminar yang diadakan oleh PAC IPNU IPPNU Banyuwangi bersama Lentera Indonesia Institute tersebut.

Kalangan pelajar dan mahasiswa menjadi lahan subur persemaian bibit-bibit radikalisme.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, menurut pegiat deradikalisasi Jawa Timur, Yusuf Soeharto perlu memperhatikan lima hal dalam menyikapi nilai-nilai keagamaan.

“Pertama, moderasi (pertengahan) dalam menggunakan dalil antara naqli (ayat-ayat) dan aqli (akal pikiran),” ungkap Yusuf.

Kedua, lanjut Yusuf, adalah dengan meningkatkan toleransi pada hal yang furuiyah (cabang). “Jangan sampai hanya karena perbedaan bacaan sholat lantas menjadikan satu sama lain saling bermusuhan,” paparnya.

Hal ketiga dalam menghalau radikalisasi berbalut agama adalah dengan beragama secara porposional. “Berlebihan itu tidak disukai Allah, termasuk juga dalam beragama,” terang salah satu tim penulis buku Kajian Aswaja itu.

Radikalisasi agama juga harus dilawan dengan pemahaman agama dengan cara mengikuti imam madzab.

“Dengan bermadzab ini, pemahaman keagamaan akan lebih aman karena telah diakui secara mayoritas dan secara historis,” kata Yusuf.

Sedangkan hal kelima yang harus dilakukan untuk mencegah radikalisasi adalah dengan berhati-hati memvonis kafir dan sesat pada pihak yang berbeda.

“Mengkafirkan kelompok yang berbeda akan menjadi pintu masuk radikalisasi agama,” katanya.

TRIBUNBALI.COM

 

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru