31 C
Jakarta

Begini Keadaan Koruptor di Akhirat Kelak

Artikel Trending

Asas-asas IslamAkhlakBegini Keadaan Koruptor di Akhirat Kelak
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com – Korupsi adalah perbuatan zalim yang sangat dilarang oleh agama Islam. Korupsi adalah bentuk lain dari pencurian yang sangat merugikan. Oleh karena Nabi Muhammad sangat melarang dengan keras perilaku korupsi. Koruptor ketika di dunia mungkin ada yang belum mendapatkan balasan yang setimpal, namun demikian di akhirat kelak, koruptor pasti akan mempertanggung jawabkan perbuatannya. Dan berikut gambaran keadaan koruptor di akhirat kelak.

Nabi Muhammad sendiri dalam hadisnya jelas sangat melarang umatnya untuk melakukan korupsi

Artinya, “Dari Muadz bin Jabal, ia berkata, ‘Rasulullah saw. mengutus saya ke Yaman. Ketika saya baru berangkat, beliau memerintahkan seseorang untuk memanggil saya kembali. Maka saya pun kembali dan beliau berkata,  ‘Apakah engkau tahu aku mengirimmu orang untuk kembali? Janganlah kamu mengambil sesuatu tanpa izin saya, karena hal itu adalah ghulul (korupsi). Dan barangsiapa berlaku ghulul, maka ia akan membawa barang yang digelapkan atau dikorupsi itu pada hari kiamat. Untuk itulah aku memanggilmu. Sekarang berangkatlah untuk tugasmu.’” (HR At-Tirmidzi)

Dalam Al-Quran juga sangat ditegaskan bahwa Nabi Muhammad sendiri memberi contoh bahwa tiada Nabi yang melakukan korupsi

وَمَا كَانَ لِنَبِيٍّ اَنْ يَّغُلَّ ۗوَمَنْ يَّغْلُلْ يَأْتِ بِمَا غَلَّ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ ۚ ثُمَّ تُوَفّٰى كُلُّ نَفْسٍ مَّا كَسَبَتْ وَهُمْ لَا يُظْلَمُوْنَ

BACA JUGA  6 Hak Seorang Muslim dengan Muslim Lainnya

Artinya, “Dan tidak mungkin seorang nabi berkhianat (dalam urusan harta rampasan perang). Barangsiapa berkhianat, niscaya pada hari Kiamat dia akan datang membawa apa yang dikhianatkannya itu. Kemudian setiap orang akan diberi balasan yang sempurna sesuai dengan apa yang dilakukannya, dan mereka tidak dizalimi.” (QS. Ali Imran: 161).

Kondisi Koruptor Di Akhirat

Berdasarkan keterangan hadis Nabi, keadaan koruptor di akhirat amat memprihatinkan. kondisinya yaitu lehernya akan dijerat dengan barang-barang yang dikorupsi dan membentuk seperti unta

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَامَ فِينَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمًا فَذَكَرَ الْغُلُولَ فَعَظَّمَهُ وَعَظَّمَ أَمْرَهُ ثُمَّ قَالَ لَا أُلْفِيَنَّ يَجِيءُ أَحَدُكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ عَلَى رَقَبَتِهِ بَعِيرٌ لَهُ رُغَاءٌ فَيَقُولُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَغِثْنِي فَأَقُولُ لَا أَمْلِكُ لَكَ شَيْئًا

Artinya:  “Dari Abu Hurairah, dia berkata, ‘Pada suatu hari Rasulullah saw. berada di tengah – tengah kami, lalu beliau menyebut-nyebut tentang ghulul (korupsi) dan menganggap hal itu bukan perkara enteng, kemudian Rasul bersabda, ‘Aku belum pernah mendapatkan seorang dari kalian pada hari kiamat yang pada lehernya terdapat seekor unta yang bersuara.’”

Marilah kita berdoa dan berlindung kepada Allah dari perbuatan korupsi dalam segala bentuknya.

Ahmad Khalwani, M.Hum
Ahmad Khalwani, M.Hum
Penikmat Kajian Keislaman

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru