Harakatuna.com. Jakarta – Sisa-sisa anggota kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) yang berjumlah empat orang di Poso diyakini masih berkeliran dan menjadi ancaman bagi masyarakat.
Untuk mengejar para anggota MIT itu, kemungkinan besar operasi gabungan TNI-Polri dalam Satgas Operasi Madago Raya akan diperpanjang lagi tahun depan.
“Kemungkinan besar operasi Madago Raya akan diperpanjang, sampai keempatnya tertangkap atau menyerahkan diri,” kata Wakil Satgas Humas Operasi Madago Raya AKBP Bronto Budiono.
Ia menjelaskan, saat ini, Satgas Madago Raya tengah memfokuskan kerja dalam bidang sosialisasi dan imbauan kepada seluruh warga yang ada di wilayah operasi, agar mereka tidak terpapar paham radikalisme atau membantu suplai makanan maupun hal lain kepada MIT Poso.
“Cuma, yang kami kedepankan juga di samping pengejaran, yaitu preventif, sosialisasi masyarakat,” ujar Bronto.
Diketahui, keemat DPO teroris dari kelompok MIT itu adalah Askar alias Jaid alias Pak Guru, Nae alias Galuh alias Mukhlas, Suhardin alias Hasan Pranata, dan Ahmad Gazali alias Ahmad Panjang.
Keempat orang DPO MIT Poso ini ditenggarai masih berkeliaran di pegunungan Kabupaten Poso, Parigi Moutong dan Kabupaten Sigi.
Sebelumnya, kelompok ini dipimpin oleh Ali Kalora yang sudah tewas belum lama ini. Namun, untuk pemimpin mereka sekarang, belum diketahui siapa pengganti Kalora.