32.5 C
Jakarta

Remaja di AS Ditangkap Terkait Persekongkolan Terorisme

Artikel Trending

AkhbarInternasionalRemaja di AS Ditangkap Terkait Persekongkolan Terorisme
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Washington – Pihak berwenang Amerika Serikat (AS) mengatakan mereka bergegas menangkap seorang remaja laki-laki berusia 17 tahun karena dituduh tengah bersiap membuat bom dan memilih sasaran setelah berhubungan dengan salah satu afiliasi kelompok teroris Al-Qaeda di Suriah.

Jaksa Distrik Philadelphia Larry Krasner mengumumkan penangkapan itu pada Senin (14/8) dan menyebut perincian ancaman itu “sangat mengganggu.”

Tim SWAT (Special Weapons And Tactics) dari Biro Investigasi Federal (Federal Bureau of Investigation/FBI) dikirim ke rumah remaja itu di West Philadelphia, AS, Jumat (11/8) pagi, setelah para penyelidik menemukan bukti bahwa ia memiliki akses ke senjata api dan telah membeli sejumlah bahan, seperti zat kimia dan kabel, yang biasa digunakan untuk membuat alat peledak rumahan.

Tersangka, yang tidak disebutkan namanya karena didakwa sebagai remaja, “merupakan bahaya besar bagi semua orang – dirinya, keluarganya, blok di mana ia tinggal dan, sejujurnya, semua orang di Philadelphia dan kemungkinan orang-orang di seluruh negara ini,” kata Krasner kepada wartawan di Philadelphia.

Agen khusus FBI yang memimpin kasus itu, Jacqueline Maguire, mengatakan bahwa tersangka pertama kali menarik perhatian Satuan Tugas Terorisme Gabungan FBI setelah ia berkomunikasi melalui Instagram dengan Katibat al Tawhid wal Jihad (KTJ), salah satu afiliasi Al-Qaeda yang beroperasi di beberapa bagian Suriah.

Beberapa pesan dalam komunikasi itu menunjukkan bahwa tersangka tertarik meninggalkan AS untuk bergabung dengan kelompok teroris itu. Namun, pihak berwenang mengatakan, pesan lainnya berisi petunjuk untuk membuat alat peledak rumahan.

Maguire mengatakan, kekhawatiran FBI meningkat dengan cepat setelah tim pemantau melihat tersangka membeli bahan-bahan untuk membuat bom minggu lalu, termasuk bahan kimia, kabel dan perangkat yang dapat digunakan sebagai detonator.

BACA JUGA  Dmitry Peskov Tegaskan Tidak Ada Negara yang Kebal Terorisme

Maguire mengatakan, agen-agennya juga menemukan bahwa tersangka memiliki akses ke “senjata api dalam jumlah cukup banyak.”

Selain itu, beberapa badan AS lainnya menemukan bahwa terdapat sedikitnya 14 pengiriman peralatan militer dan taktis lintas negara ke rumah tersangka.

“Ini adalah situasi di mana kami yakin keamanan publik terancam,” kata Maguire.

“Dengan mengetahui bahwa dia membeli komponen-komponen ini, bahan-bahan ini, dan tahu apa saja yang sudah ia kumpulkan… ia bisa membuat alat yang bisa meledak.”

Maguire mengatakan, tampaknya tersangka sedang dalam tahap awal memilih sasaran dan tampaknya beberapa pilihan berada di luar wilayah Philadelphia. Namun, ia juga mengatakan bahwa meskipun penyelidikan masih berlangsung, kini sudah tidak ada ancaman bahaya lagi bagi masyarakat.

Terlepas dari kekhawatiran yang ada, Maguire mengatakan bahwa tersangka bersikap “kooperatif” dengan tim SWAT yang dikirim ke rumahnya untuk menangkapnya.

Untuk sementara, negara bagian Pennsylvania mendakwa remaja itu dengan menggunakan pasal yang berkaitan dengan senjata pemusnah massal, persekongkolan jahat, pembakaran, menyebabkan atau mengancam terjadinya bencana dan situasi berbahaya secara sembrono, dan sebagainya.

Selain dugaan berkomunikasi dengan KTJ, agen FBI juga menemukan bahwa tersangka mengunggah foto-foto spanduk kelompok teror yang berbasis di Chechnya dan kelompok teror ISIS di akun WhatsApp.

Kantor Kejaksaan Distrik mengatakan, mengingat seriusnya dakwaan yang dikenakan, pihaknya berupaya agar tersangka diadili sebagai orang dewasa.

Para pejabat juga mengatakan bahwa tersangka dapat menghadapi dakwaan tambahan dari pemerintah federal.

Ahmad Fairozi
Ahmad Fairozihttps://www.penasantri.id/
Mahasiswa UNUSIA Jakarta, Alumni PP. Annuqayah daerah Lubangsa

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru