Harakatuna.com. Jakarta – Polri berupaya mengamankan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Archipelagic and Island State (AIS) Forum 2023 di Bali melalui Operasi Tribrata Agung 2023. Salah satu yang menjadi perhatian, yakni antisipasi konflik kejahatan.
“Salah satu satgas (satuan tugas) bertugas mengantisipasi, menangani, dan menindak apabila terjadi peristiwa yang bersifat kontijensi seperti konflik sosial dan terorisme,” kata Kepala Satgas Tindak Operasi Tribrata Agung 2023 Brigjen Waris Agono dalam keterangan tertulis, Senin, 9 Oktober 2023.
Waris mengatakan hal itu merupakan tanggung jawab satgas tindak. Satgas tersebut telah melakukan persiapan pengamanan sejak satu pekan sebelum KTT AIS Forum 2023.
“Kami sudah merencanakan pengamanan KTT AIS ini mengacu keberhasilan pengamanan KTT G-20 dan KTT ASEAN lalu,” papar jenderal bintang satu itu.
Selain itu, pusat komando akan menggunakan 18 aplikasi. Mulai dari pemantauan penerbangan pesawat delegasi, kondisi cuaca, hingga kondisi di lapangan.
“Ada juga aplikasi face recognition yang berisi database daftar pencarian orang (DPO) atau orang yang dicurigai guna mencegah terjadinya tindak pidana,” jelas Waris.
Waris menyebut pengamanan tidak hanya terpusat di Bali. Melainkan juga di jalur penyeberangan laut seperti Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Jawa Timur.
“Serta melakukan pengamanan dengan menggelar kegiatan kepolisian rutin yang ditingkatkan,” ucap dia.