Harakatuna.com – Memasuki bulan Rabiul Awal, bulan dimana Nabi Muhammad dilahirkan, seluruh alam bersuka cita menyambut kemuliaan Nabi Muhammad. Ketika memasuki bulan ini, banyak di antara umat Islam merayakannya dengan mengadakan zikir, shalawat dan Maulid Nabi. Sebagai umat Nabi Muhammad, kita percaya akan kemuliaannya dibandingkan dengan seluruh makhluk ciptaan Allah. Bahkan saking mulianya Rasulullah, Nabi Adam pun yang hidup jauh sebelum Nabi Muhammad berhasil mengetahui kemuliaannya.
Diriwayatkan oleh sahabat Umar bin Al-Khattab bahwa kemuliaan Nabi Muhammad SAW di sisi Allah SWT sebelum kelahirannya di dunia pernah diakui dan bahkan dijadikan wasilah oleh Nabi Adam AS untuk mendapatkan ampunan-Nya.
Nabi Adam AS menggunakan nama Muhammad sebagai perantara. Artinya, hanya dengan menyebut nama Muhammad dan diiringi dengan memohon ampunan kepada Allah SWT, Nabi Adam AS diampuni.
عَنْ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : لَمَّا اقْتَرَفَ آدَمُ الْخَطِيْئَةَ قَالَ : يَارَبِّ ! أَسْأَلُكَ بِحَقِّ مُحَمَّدٍ لَمَا غَفَرْتَ لِىْ، فَقَالَ اللهُ : يَاآدَمُ ! وَكَيْفَ عَرَفْتَ مُحَمَّدًا وَلَمْ أَخْلُقْهُ ؟ قَالَ : يَارَبِّ ! لِأَنَّكَ لَمَّا خَلَقْتَنِى بِيَدِكَ وَنَفَخْتَ فِىَّ مِنْ رُوْحِكَ رَفَعْتُ رَأْسِى فَرَأَيْتُ عَلَى قِوَائِمِ الْعَرْشِ مَكْتُوْبًا لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ، فَعَلِمْتُ أَنَّكَ لَمْ تُضِفْ إِلَى اسْمِكَ إِلَّا أَحَبَّ الْخَلْقِ إِلَيْكَ، فَقَالَ اللهُ : صَدَقْتَ يَاآدَمُ، إِنَّهُ لَأَحَبُّ الْخَلْقِ إِلىَّ، اُدْعُنِى بِحَقِّهِ فَقَدْ غَفَرْتُ لَكَ، وَلَوْ لَا مُحَمَّدٌ مَا خَلَقْتُكَ. أَخْرَجَهُ الْحَاكِمُ فِى الْمُسْتَدْرَكِ
Artinya: “Dari Umar bin Al-khattab RA berkata, ‘Rasulullah SAW bersabda: “Ketika Adam melakukan kesalahan, ia berkata, ‘Wahai Tuhanku! Aku memohon kepada-Mu dengan hak Muhammad, agar Engkau mengampuniku.’ Kemudian Allah berfirman: ‘Wahai Adam! Bagaimana kamu tahu tentang Muhammad sedangkan Aku belum menciptakannya?’ Nabi Adam menjawab: ‘Wahai Tuhanku! Ketika Engkau menciptakanku dengan kekuasaan-Mu dan Engkau tiupkan ruh-Mu kepadaku, aku mengangkat kepalaku dan melihat tiang penyangga Arasy bertuliskan ‘Tiada Tuhan selain Allah, dan Muhammad adalah utusan Allah.’ Maka aku mengetahui bahwa Engkau tidak akan menyandingkan nama-Mu dengan makhluk lain kecuali makhluk yang paling Engkau cintai.’ Kemudian Allah berfirman: ‘Kamu benar, wahai Adam. Sesungguhnya dia adalah makhluk yang paling Aku cintai. Berdoalah kepada-Ku dengan haknya, maka Aku benar-benar akan mengampunimu. Seandainya tidak ada Muhammad, Aku tidak akan menciptakanmu.'” (HR Al-Hakim dalam Al-Mustadrak), (Sayyid Muhammad bin Alwi Al-Maliki, Mafahim Yajibu An Tushahhah, [Beirut: Darul Kutub Al-ilmiyah, 2009], Cet. II, hal. 120).
Mengamati dengan seksama hadis di atas menjadi semakin terang tentang kemuliaan Nabi Muhammad di mata Nabi Adam. Dengan menyebut nama Nabi Muhammad saja, Nabi Adam mendapatkan ampunan. Apalagi kita umatnya yang senantiasa bershalawat kepadanya, insya Allah dengan kemuliaan Nabi Muhammad kita semua kelak akan mendapatkan syafaat dan berhak mendapatkan tempat di surga, Amin.