27.7 C
Jakarta
spot_img

Merayakan Tahun Baru Imlek Bernuansa Islami, Mungkinkah?

Artikel Trending

Asas-asas IslamIbadahMerayakan Tahun Baru Imlek Bernuansa Islami, Mungkinkah?
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com – Perayaan Tahun Baru Imlek kerap dirayakan dengan meriah di berbagai negara, termasuk Indonesia. Tradisi seperti bagi-bagi angpao, sembahyang leluhur, makan bersama keluarga, dan pesta kembang api sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari perayaan ini.

Namun, bagi sebagian umat Islam, merayakan Tahun Baru Imlek dengan cara yang berlebihan atau melibatkan hal-hal yang bertentangan dengan syariat Islam bisa menimbulkan pertanyaan. Apakah mungkin merayakan Tahun Baru Imlek dengan nuansa islami?

Apabila dipandang dari agama Islam, merayakan tahun baru dengan berfoya-foya dan menghamburkan uang termasuk perbuatan yang tidak disukai. Hal ini sesuai dengan firman Allah Swt. dalam QS. Al-Isra’ ayat 27:

اِنَّ الْمُبَذِّرِيْن كَانُوْٓا اِخْوَانَ الشَّيٰطِيْنِ ۗوَكَانَ الشَّيْطٰنُ لِرَبِّهٖ كَفُوْرًا

Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang pemboros itu adalah saudara-saudara setan, dan setan itu sangat ingkar kepada Tuhannya.” (QS. Al-Isra’: 27)

Selain itu, perayaan Tahun Baru Imlek yang identik dengan pesta kembang api dan suara gaduh juga bisa mengganggu ketenangan masyarakat sekitar. Banyak orang yang begadang hingga lalai menjalankan kewajiban sholat subuh. Padahal, sholat subuh merupakan rukun Islam yang wajib dikerjakan.

Tahun Baru Imlek merupakan perayaan yang sarat dengan budaya dan tradisi Tionghoa. Namun, sebagai umat Islam, kita bisa mengambil nilai-nilai positif dari perayaan ini tanpa melanggar prinsip agama. Misalnya, tradisi berkumpul dengan keluarga, saling memaafkan, dan berbagi rezeki bisa diselaraskan dengan nilai-nilai Islam.

Berikut beberapa alternatif kegiatan yang bisa dilakukan untuk merayakan Tahun Baru Imlek dengan nuansa islami:

Doa Bersama dan Refleksi Diri

Ajak keluarga besar untuk berkumpul dan berdoa bersama. Kegiatan ini bisa diisi dengan ceramah atau tausiyah dari orang yang dihormati dalam keluarga. Di akhir acara, lakukan refleksi diri (muhasabah) atas perbuatan yang telah dilakukan selama setahun terakhir. Tujuannya adalah untuk memperbaiki diri dan meningkatkan ketaqwaan di tahun yang akan datang.

BACA JUGA  Ini Doa Akhir Tahun 2024 dan Awal Tahun 2025 Yang Perlu Diamalkan

Tasyakuran dan Berbagi Makanan

Tradisi makan bersama saat Tahun Baru Imlek bisa diubah menjadi acara tasyakuran. Buatlah hidangan halal dan bagikan kepada tetangga atau masyarakat sekitar. Tasyakuran ini bisa menjadi sarana untuk mempererat tali silaturahmi dan meningkatkan rasa syukur atas nikmat yang diberikan Allah Swt.

Berbagi dengan Anak Yatim

Momen Tahun Baru Imlek bisa dimanfaatkan untuk berbagi dengan anak yatim. Nabi Muhammad SAW sangat menganjurkan umat Islam untuk menyantuni anak yatim. Hal ini sesuai dengan firman Allah Swt. dalam QS. An-Nisa ayat 2:

وَاٰتُوا الْيَتٰمٰىٓ اَمْوَالَهُمْ وَلَا تَتَبَدَّلُوا الْخَبِيْثَ بِالطَّيِّبِۖ وَلَا تَأْكُلُوْٓ اَمْوَالَهُمْ اِلٰٓى اَمْوَالِكُمْۗ اِنَّهٗ كَانَ حُوْبًا كَبِيْرًا

Artinya: “Dan berikanlah kepada anak-anak yatim (yang sudah dewasa) harta mereka. Janganlah kamu menukar yang baik dengan yang buruk dan janganlah kamu makan harta mereka bersama hartamu. Sesungguhnya (tindakan menukar dan memakan) itu adalah dosa yang besar.” (QS. An-Nisa: 2)

Menghormati Budaya Tanpa Melanggar Syariat

Sebagai umat Islam, kita bisa menghormati budaya dan tradisi Tahun Baru Imlek tanpa harus terlibat dalam hal-hal yang bertentangan dengan syariat. Misalnya, menghindari penggunaan atribut atau simbol-simbol yang mengandung unsur syirik atau tidak sesuai dengan ajaran Islam.

Merayakan Tahun Baru Imlek bernuansa islami bukanlah hal yang mustahil. Dengan memilih kegiatan yang positif dan bermanfaat, kita bisa tetap menghormati budaya tanpa melanggar prinsip-prinsip agama. Selain itu, kegiatan bernuansa islami ini juga bisa menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt. dan meningkatkan kepedulian sosial.

    Mari bijak dalam merayakan Tahun Baru Imlek, dengan menghindari perilaku berlebihan dan mengutamakan nilai-nilai kebaikan. Semoga kita senantiasa diberi kemudahan dalam setiap langkah dan selalu berada dalam lindungan-Nya.

    Anni Saun Nafingah
    Anni Saun Nafingah
    Alumni Pendidikan Administrasi Perkantoran Universitas Negeri Semarang

    Mengenal Harakatuna

    Artikel Terkait

    Artikel Terbaru