Harakatuna.com. Surabaya – Ketua Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ansor Jawa Timur, Musaffa Safril mengungkapkan kekhawatiran terkait izin kegiatan unjuk rasa yang dilakukan oleh organisasi terlarang Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) di beberapa titik di Indonesia, termasuk di Surabaya pada Minggu, 2 Februari 2024.
Sebagai organisasi yang telah dinyatakan sebagai terlarang berdasarkan Perppu No. 2 Tahun 2017 tentang Organisasi Kemasyarakatan yang kemudian disahkan menjadi Undang-Undang No. 16 Tahun 2017, segala bentuk aktivitas yang terkait dengan HTI dianggap ilegal dan bertentangan dengan hukum yang berlaku di Indonesia.
“Kami mempertanyakan bagaimana mungkin sebuah organisasi yang sudah dilarang oleh negara dapat dengan leluasa melakukan kegiatan di ruang publik, termasuk di Surabaya. Jika benar pihak kepolisian memberikan izin terhadap kegiatan ini, maka kami meminta Kapolri untuk menindak tegas bawahannya yang telah mengeluarkan izin tersebut,” tegas Ketua PW Ansor Jatim.
Lebih lanjut, Ansor dan Banser Jawa Timur menegaskan bahwa jika aparat penegak hukum tidak mampu membubarkan kegiatan HTI tersebut, maka pihaknya akan turun tangan untuk memastikan kelompok yang mengancam keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tidak mendapatkan ruang gerak di Jatim.
“Kami tegaskan, GP Ansor dan Banser Jawa Timur tidak akan tinggal diam jika ada kelompok-kelompok anti-NKRI yang dibiarkan bebas bergerak. Kami siap bertindak dalam koridor hukum dan demi menjaga keutuhan bangsa,” imbuh Safril.
Dari pengamatan di lapangan, serta ciri-ciri massa yang hadir, terdapat dugaan kuat bahwa gerakan ini merupakan bagian dari pendukung khilafah, meskipun mereka mengatasnamakan solidaritas untuk Palestina atau isu lainnya.
“Kami menyayangkan izin yang diberikan aparat kepolisian terhadap aksi ini, karena bisa menjadi embrio kebangkitan gerakan khilafah yang telah dilarang oleh pemerintahan sebelumnya. Oleh karena itu, kami mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terhadap segala bentuk aksi yang berpotensi merongrong ideologi Pancasila dan keutuhan NKRI,” tegasnya.
GP Ansor Jatim juga mengingatkan seluruh elemen masyarakat agar tetap waspada terhadap kelompok-kelompok yang berusaha mengusung ideologi yang bertentangan dengan Pancasila.
Selain itu, GP Ansor meminta aparat penegak hukum untuk bertindak tegas sesuai dengan hukum yang berlaku, guna mencegah keresahan di tengah masyarakat.