28.2 C
Jakarta

Jelang Pemilu 2024, Intelkam Polda Antisipasi Radikalisme di Media Sosial

Artikel Trending

AkhbarDaerahJelang Pemilu 2024, Intelkam Polda Antisipasi Radikalisme di Media Sosial
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Sumsel – Direktorat intelkam Polda Sumsel menggelar Focus Group Discusion (FGD) mengangkat tema “Antisipasi Penyebaran Faham Radikalisme di Media Sosial menjelang Pemilu 2024 di Provinsi Sumatera Selatan,” Senin (24/7/2023).

FGD dihadirkan Firdaus komar Ketua PWI Sumsel, Komisioner Bawaslu Sumsel, Kominfo dan ust Abdurahman Taib yang juga mantan Napiter, Ketua Yayasan Pelita Harapan Sumsel.

Dirintelkam yang diwakilkan Wadir Intelkam AKBP Dwi Mulyanto, S.Ik mengatakan, pelaku paham radikalisme, masih terdeteksi bergerak. Direktorat Intelkam Polda Sumsel, terus berusaha mengantisipasi dan mengeliminirnya, jelang pesta demokrasi Pemilu Serentak 2024.

“Meski begitu, saya katakan bahwa situasi saat ini masih aman dan kondusif,“ katanya.

Menurutnya, supaya kondisi di Sumatera Selatan tetap aman dan kondusif, pihaknya terus mengantisipasi dan mengeliminir. Apalagi, soal munculnya isu-isu, konten-konten, seruan dan ajakan di media sosial, dari kelompok radikalisme. Meski, pemerintah sebelumnya sudah resmi membubarkan FPI dan HTI. Namun menurut Dwi, yang dibubarkan itu adalah organisasinya.

BACA JUGA  FKUB Sulteng Ajak Organisasi Keagamaan Tingkatkan Kualitas Kerukunan

“Sementara, orang-orangnya atau pengikutnya, masih ada. Mereka masih bergerak di bawah permukaan,” tegas Dwi.

Wadir Intelkam Polda Sumsel AKBP Dwi Mulyanto SIK juga menyampaikan sambutan dari Direktur Intelkam Kombes Pol Iskandar F Sutisna bahwa menurutnya perlu dirangkul kembali ke NKRI. Seperti tahun lalu, mereka mengislahkan kembali atau menderadikalisasinya di OKU Timur.

“Kami tetap laksanakan monitoring,” sebut Dwi.

Salah satu pemateri FGD, adalah ustaz Abdurrahman Taib alias Kosim alias Musa alias Ivan mantan Napi Terorisme (Napiter), Ketua Kelompok Palembang yang menghebohkan 2008 silam menambahkan, bahwa tak menampik masih ada napiter yang belum kembali ke Ibu Pertiwi. Sebagian ada yang masih keras, masih berpikiran jihad fisabilillah.

Dia sendiri, sekarang menjadi Ketua Yayasan Pelita Bersatu.

“Yayasan yang dibentuk Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), untuk menampung napiter di Sumsel,” tutupnya.

Ahmad Fairozi
Ahmad Fairozihttps://www.penasantri.id/
Mahasiswa UNUSIA Jakarta, Alumni PP. Annuqayah daerah Lubangsa

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru