34.8 C
Jakarta

Tangkal Radikalisme, Lima Desa Dicanangkan Sebagai Kampung Pancasila

Artikel Trending

AkhbarDaerahTangkal Radikalisme, Lima Desa Dicanangkan Sebagai Kampung Pancasila
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Wonosobo – Dilatarbelakangi maraknya faham radikalisme akhir-akhir ini, sehingga memunculkan instruksi dari Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) yang memerintahkan kepada jajarannya untuk bekerjasama dengan pemerintah daerah masing-masing untuk melaksanakan pencanangan Kampung Pancasila.

Di Wonosobo sendiri ada lima Desa yang hari ini Kamis (31/3) dikukuhkan menjadi Kampung Pancasila, yakni Desa Kapencar Kecamatan Kertek, Desa Buntu Kecamatan Kejajar, Desa Giyanti Kecamatan Selomerto, Desa Tanjunganom Kecamatan Kepil dan Desa Jonggolsari Kecamatan Leksono serta kampung Seruni Kelurahan Jaraksari Kecamatan Wonosobo.

“Hari ini kita canangkan lima kampung pancasila, kegiatan ini dilatarbelakangi selain karena perintah dari Pak KASAD, juga dirasakan akhir-akhir ini smarak dengan adanya kegiatan radikalisme, sehingga ini harus dilakukan sebagai upaya menangkal faham-faham tersebut” tungkap Dandim 0707 Wonosobo Letkol Inf. Rahmat.

Dandim menegaskan bahwa Kasad menginginkan kampung-kampung Pancasila terbentuk secara masif ditiap kecamatan, minimal satu kecamatan ada satu kampung Pancasila. Oleh karena itu bagi Kecamatan yang belum terbentuk, agar segera melaksanakanya.

“Semoga ini bisa menjadi role model bagi desa yang lainya, berarti minimal satu kecamatan satu, jadi monggo bagi Kecamatan yang belum ada, agar segera dibentuk supaya tiap Kecatan memiliki kampung Pancasila,” tambahnya.

Sementara tujuan pembentukan kampung Pancasila ini menurut Dandim ialah untuk mengajak masyarakat, khususnya kaum muda dalam mengamalkan nilai-nilai luhur Pancasila dalam kehidupan sehari-hari sebagai kecintaan terhadap bangsa dan negara. Dimana kaum milenial ini adalah sebagai generasi penerus bangsa yang akan menentukan arah kemajuan negara ini di masa mendatang, serta agar tidak mudah diombang ambingkan oleh pengaruh utamanya faham radikalisme.

Sehingga dengan dibentuknya kampung Pancasila ini diharapkan menjadi wadah dan sarana pengamalan nilai luhur Pancasila sebagai dasar negara yang mengandung sendi-sendi budaya bangsa.

“Kita sadar di era sekarang ini sudah semakin luntur, generasi kita saat ini banyak yang tidak hafal Pancasila, ini contoh yang tidak perlu ditiru, jadi mudah-mudahan ini menjadi wadah dan sarana pengamalan nilai luhur Pancasila dasar negara yang mengandung sendi-sendi budaya bangsa. Sehingga generasi penerus jangan sampi terkontaminasi,” ungkap Dandim.

BACA JUGA  Cegah Paham IRET, Ini Perintah Wali Kota Jakpus Kepada Kepala Sekolah dan Guru Agama

Hal senada disampaikan oleh Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat yang mennyabut Pancasila harus tertanam dalam hati, dibaca, dipahami, dihayati dan diamalkan, karena disana terkandung nilai dasar bagi kehidupan manusia, yang bisa diterapkan dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

“Pancasila harus tertanam dan terpatri dalam hati, dibaca, dipahami, dihayati dan diamalkan, karena disana terkandung nilai dasar bagi kehidupan manusia, yang bisa diterapkan dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara,” ungkap Bupati.

Bupati menekankan, bahwa Pancasila adalah ideologi bangsa, yang wajib dijiwai, dipertahankan, dan dilaksanakan dalam setiap aspek kehidupan.

“Saya mengajak seluruh masyarakat untuk senantiasa menjaga harmoni kehidupan, serta mengedepankan semangat kebersamaan, toleransi, persatuan, dan kesatuan yang akan membentengi kita dari potensi perpecahan,” pungkasnya.

Bupati mengungkapkan diilhami dari nilai luhur Pancasila masyarakat Wonosobo sudah mengimplementasikanya dalam kehidupan sehari hari, yang salahsatunya ditunjukan dari lima desa yang dikukuhkan hari ini sebagai kampung Pancasila yang mana dengan keberagaman dan kebhinekaan yang ada didalam kehidupan masyarakatnya namun mampu menjaga persatuan dan kesatuan, kebersamaan dan kedamaian dalam nuansa nilai luhur Pancasila.

“Digali dan diilhami dari nilai-nilai dasar Pancasila masyarakat Wonosobo sudah mengimplementasikanya dalam kehidupan sehari hari, yang salahsatunya ditunjukan dari masyarakat yang ada di lima desa yang hari ini dicanangkan sebagai kampung Pancasila ini,” tegasnya.

“Saya berpesan, Sekolah Pancasila wajib dimanfaatkan secara optimal, untuk membentuk jiwa-jiwa dan kepribadian Pancasilais dalam diri anak-cucu kita, sebagai pemegang tonggak kepemimpinan dimasa depan,” pungkas Bupati.

Ahmad Fairozi
Ahmad Fairozihttps://www.penasantri.id/
Mahasiswa UNUSIA Jakarta, Alumni PP. Annuqayah daerah Lubangsa

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru