26.8 C
Jakarta

Pemuda Diajak Beri Edukasi Bahaya Radikalisme

Artikel Trending

AkhbarDaerahPemuda Diajak Beri Edukasi Bahaya Radikalisme
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Mataram – Kepala Dinas Sosial Nusa Tenggara Barat, Ahsanul Khalik mengajak semua komponen pemuda di daerah itu agar bersama-sama bisa memberikan edukasi mengenai bahaya radikalisme dan terorisme kepada masyarakat.

“Jika menilik sejarah kebangsaan dan kebersamaan di NTB, faham radikal sesungguhnya tidak pernah ada di NTB,” kata Kepala Dinas Sosial (Dinsos) NTB, Ahsanul Khalik mewakili Gubernur NTB, Zulkieflimansyah saat menjadi pembicara pada dialog kebangsaan dengan tema “Potret Radikalisme di NTB” di Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram, Jumat.

Akan tetapi, menurut Ahsanul,  sejalan dengan perkembangan kehidupan global, masyarakat NTB juga mulai ada yang terpengaruh dengan isme-isme yang ada dan berkembang secara global dan kemudian mulai ada yang membawa-nya ke NTB.

BACA JUGA  Santri Berperan Penting Tangkal Radikalisme

Aka sapaan akrabnya mengatakan ada tiga kelompok yang mencoba menginternalisasikan di tengah masyarakat, termasuk di NTB, yaitu pertama, kelompok revivalis yang tampil dengan ciri legal-formal yang menuntut perubahan sistem hukum yang sesuai tata aturan dan tuntunan hukum agama.

Kedua, kelompok revivalis yang tampil dengan ciri doktriner dengan cara memahami dan mempraktikkan agama serba mutlak dan kaku. Ketiga, kelompok revivalis yang tampil dengan ciri militan dan ditunjukkan melalui sikap keagamaan bersemangat tinggi hingga berhaluan keras.

“Bahkan, kelompok ini tak segan melakukan penolakan frontal terhadap Pancasila sebagai dasar negara Indonesia dan bersikukuh ingin menjadikan syariah sebagai penggantinya,” kata AKA.

Ahmad Fairozi
Ahmad Fairozihttps://www.penasantri.id/
Mahasiswa UNUSIA Jakarta, Alumni PP. Annuqayah daerah Lubangsa

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru