27.8 C
Jakarta

Membaca Fenomena Guru Daring

Artikel Trending

KhazanahOpiniMembaca Fenomena Guru Daring
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Menjamurnya aplikasi online yang menawarkan jasa pembelajaran bagi peserta didik yang sedang menempuh pendidikan pada jenjangnya masing-masing menjadi fenomena tersendiri di era digital saat ini. Baik yang berbayar maupun tidak rupanya aplikasi-aplikasi bertemakan pendidikan ini tidak mau ketinggalan dalam meramaikan dunia jejaring. Sebut saja Ruangguru, Quipper, KelasKita, Kelas Pintar yang merupakan keluaran pihak swasta ataupun Rumah Belajar yang merupakan keluaran resmi Kemendikbud. Semuanya cukup diminati oleh kaum pelajar yang ingin membantu dirinya dalam meningkatkan prestasinya dalam belajar.

Hal ini, menjadi perkembangan yang cukup positif bagi dunia pendidikan saat ini. Selain sebagai lahan bisnis bagi penyelenggara ataupun pembuat aplikasi tersebut, namun juga secara tidak langsung mampu membantu dalam mencerdaskan kehidupan bangsa seperti yang diamanatkan oleh Undang-undang Dasar 1945. Namun, apakah hal tersebut dapat mewakili kegiatan pembelajaran secara holistis seperti yang mereka dapatkan di lembaga pendidikan pada  umumnya? Tentunya ada beberapa hal yang menjadi tinjauan menarik saat melihat fenomena ini.

Pertama, guru daring sejatinya adalah bagian dari teknologi yang keberadaannya tidak bisa berjalan tanpa adanya media atau perangkat, baik perangkat keras (hardware) maupun perangkat lunak (software). Maka user yang akan menggunakan fasilitas tersebut harus siap dengan perangkat tersebut. Pelajar yang tidak memiliki perangkat seperti PC, smartphone atau alat semacamnya tidak akan bisa menggunakan aplikasi ini.

Kedua, belajar dengan guru daring biasanya tidak terikat ruang dan waktu. Hal ini memberikan ruang yang lebih luas bagi pengguna untuk belajar kapanpun dan dimanapun, disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan peserta didik.

Ketiga, harus adanya keterampilan berteknologi ketika belajar dengan guru daring tersebut. Hal ini cukup mudah bagi mereka yang sering bersentuhan dengan dunia internet, tapi menjadi hal yang cukup sulit bagi mereka yang berada di bagian terdalam kepulauan Indonesia yang memiliki jaringan internet yang tidak begitu baik.

BACA JUGA  Pilpres, Momentum Berbaik Sangka Sesama Bangsa

Keempat, guru daring menyuguhkan pembelajaran yang cukup kreatif dan menarik. Sebut saja, video ilustrasi dan animasi yang ada di dalamnya dapat menjadikan materi yang dianggap sulit menjadi lebih mudah dan menyenangkan. Hal ini sangat menguntungkan bagi mereka yang daya tangkap belajarnya cenderung auditori dan visual, namun tidak bagi mereka yang daya tangkap belajarnya lebih cepat ketika melakukan gerak tubuh (kinestetis).

Kelima, meskipun ada interaksi yang diwadahi media, namun interaksi yang terdapat dalam guru daring tidak bisa mewakili tujuan secara kesuluruhan dari pendidikan. Karena di dalamnya belum mampu menanamkan nilai-nilai spiritual maupun nila-nilai karakter yang seyogianya dicontohkan oleh guru baik secara verbal maupun melalui sikap dan tindakannya secara terus menerus.

Cara bertanya dan berpendapat yang baik; hormat dan patuh; saling menghargai; jujur; disiplin dan penyaluran “energi positif” melalui motivasi verbal maupun nonverbal yang menjadi bagian dari tugas guru sebagai pendidik sejatinya tidak akan banyak ditemukan ketika berinteraksi dengan guru daring.

Dengan adanya fenomena ini, tentunya tugas guru sebagai pengajar akan terbantu karena memudahkan peserta didik dalam memahami pelajaran yang mereka pelajari. Namun, posisi guru sebagai pendidik di sekolah tak mungkin tergantikan oleh keberadaan media daring tersebut. Karena, ada nilai-nilai yang harus guru transfer kepada peserta didik melalui interaksi langsung yang berkesinambungan.

Akhirnya, maraknya guru daring adalah terobosan positif bagi kemajuan pendidikan bangsa ini. Namun, keberadaannya hanyalah penunjang sementara bagi pendidikan pokok yang seutuhnya hanya dapat diperoleh dengan interaksi nyata bersama guru di ruang belajar yang nyata, baik di sekolah maupun di lingkungan sekitar.

 Muhammad Rofy Nurfadhilah, Lulusan S1 Kependidikan Islam UIN Sunan Gunung Djati Bandung

 

 

 

 

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru