27.5 C
Jakarta

Ini Ancaman Iran atas Pendirian Pos Militer Turki di Suriah

Artikel Trending

AkhbarInternasionalIni Ancaman Iran atas Pendirian Pos Militer Turki di Suriah
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Taheran- Pemerintah Iran menolak pendirian pos militer Turki di Suriah. Teheran mengatakan Ankara harus menghormati kedaulatan wilayah Damaskus. “Kami menentang pendirian pos-pos militer Turki di Suriah. Masalah tersebut harus diselesaikan dengan cara diplomatik. Integritas (wilayah) Suriah harus dihormati,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Abbas Mousavi, Senin (21/10).

Ponolakan Iran atas atas pendirian pos militer Turki di Suriah dilontarkan Menlu Iran setelah sebelumnya Iran menuding Kurdi dalam berbagai kasus. Pasalnya, Iran telah bersepakat dengan berbagai negara-begara dunia untuk sama sama saling melakukan genjatan senjata. Maka tak heran jika kesus Kurdi dan Turki terus mendesak, pihaknya menjanjikan sejumlah serangan besar.

Iran merupakan sekutu utama Presiden Suriah Bashar al-Assad. Bersama dengan Rusia, mereka telah membantu Assad memerangi kelompok milisi dan oposisi bersenjata di negara tersebut. Pada Kamis pekan lalu, Turki dan Amerika Serikat (AS) menyetujui gencatan senjata selama lima hari di Suriah. Hal itu untuk memberi waktu bagi pasukan Kurdi menarik diri dari “zona aman” yang hendak didirikannya di dekat perbatasan Turki-Suriah.

BACA JUGA  Konflik Pakistan-Afghanistan Memanas, Saling Serang Saat Bulan Puasa

Zona aman itu nantinya akan dibangun permukiman untuk ditempati para pengungsi Suriah. Akhir pekan lalu Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan negaranya akan melanjutkan serangan militer ke Suriah timur laut jika kesepakatan dengan AS mengenai penarikan pasukan Kurdi dari dekat perbatasannya tak sepenuhnya dilaksanakan.

Turki memulai operasi militer di timur laut Suriah pada 9 Oktober lalu. Mereka ingin menumpas pasukan Unit Perlindungan Rakyat Kurdi (YPG) dan Partai Persatuan Demokratik Suriah (PYD). Ankara memandang YPG sebagai perpanjangan dari Partai Pekerja Kurdistan (PKK).

PKK adalah kelompok bersenjata Kurdi yang telah melancarkan pemberontakan di Turki tenggara selama lebih dari tiga dekade. Turki telah melabeli YPG dan PKK sebagai kelompok teroris. Beberapa negara Arab, seperti Mesir, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab (UEA) telah mengecam operasi militer tersebut. Menurut mereka, selain mengancam stabilitas kawasan, aksi militer Turki dianggap melanggar kedaulatan Suriah.

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru