28 C
Jakarta

Kenapa Ustadz Hanan Attaki Harus Mengakhiri Perjalanannya di Nahdlatul Ulama (NU)? Baca Tulisan Ini!

Artikel Trending

Islam dan Timur TengahIslam dan KebangsaanKenapa Ustadz Hanan Attaki Harus Mengakhiri Perjalanannya di Nahdlatul Ulama (NU)? Baca...
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Dai milenial Ustadz Hanan Attaki pernah ditolak ceramah di suatu wilayah yang ada di Indonesia. Alasannya, ustadz lulusan Kairo ini ”terduga” terafiliasi dengan paham Wahabi. Yang jelas, berdasarkan pemahaman orang Nahdlatul Ulama (NU), paham ini cukup berbahaya, karena tidak mendukung terhadap moderatisme (wasathiyah) yang diajarkan oleh Islam.

Selepas mendapatkan penolakan itu, Ustadz Hanan Attaki memberikan klarifikasi bahwa tuduhan Wahabi yang dialamatkan kepada dirinya itu tidak benar. Dia menguatkan klarifikasi ini dengan beberapa hal: 1- Ustadz Hanan Attaki lulusan Universitas Al-Azhar Kairo, salah satu perguruan tinggi yang mengajarkan keterbukaan berpikir dan menjunjung tinggi nilai-nilai wasathiyah. Buktinya, lulusan dari universitas ini seperti Prof. Quraish Shihab, TGB Zainul Majdi, dan masih banyak lainnya menjadi tokoh yang cukup gencar menyebarkan pemikiran gurunya yang cukup moderat itu.

2- Ustadz Hanan Attaki menikah dengan seorang perempuan yang terlahir dari seorang kyai yang cukup populer dan pencetus NU di wilayah Tuban. Sungguh sangat tidak masuk akal Ustadz Hanan Attaki diterima menjadi bagian dari keluarga orang NU jika ia sendiri orang Wahabi, kerena orang NU sangat tidak sejalan dengan paham besutan Muhammad bin Abdul Wahhab itu.

Tapi, segala klarifikasi itu belum dapat diterima oleh semua pihak, terlebih orang-orang yang menolak ceramahnya. Akhirnya, Ustadz Hanan Attaki dipertemukan dengan seorang guru dari kalangan NU yang cukup disegani, yaitu Kyai Marzuki. Beliau adalah guru istrinya. Dengan cara itulah Ustadz Hanan Attaki sowan dan mendengarkan nasihat-nasihat yang disampaikan dengan ramah dan santun. Tak lama, Ustadz Hanan Attaki menyatakan dirinya untuk diterima menjadi bagian dari murid sang guru.

BACA JUGA  Pilihlah Presiden yang Berilmu dan Beretika, Siapa Dia?

Setelah diterima menjadi bagian dari murid Kyai Marzuki, Ustadz Hanan Attaki menyampaikan di hadapan publik bahwa ia ke depan akan menyebarkan paham-paham Aswaja yang dianut oleh kalangan NU. Paham ini adalah wasathiyah yang mengajarkan dakwah dengan ramah dan santun. Mengajarkan keterbukaan berpikir. Serta, mendorong untuk cinta tanah air (memiliki sikap nasionalisme).

Sekarang kehadiran Ustadz Hanan Attaki sudah diterima di seluruh penjuru negeri, terlebih di kalangan NU sendiri. Dia akan berdakwah di kalangan generasi milenial dengan caranya yang cukup unik. Dia bahkan akan menghadirkan ajaran-ajaran Aswaja cukup mudah diterima oleh generasi milenial karena pendekatan dakwahnya yang cukup baik.

Melalui perjalanan ini, Ustadz Hanan Attaki adalah sosok yang pencari jalan yang cukup baik. Dia tetap menerima segala komentar dan dia terbuka untuk dikritik. Sehingga, dia tetap terus belajar untuk menggapai kebenaran. Jika NU adalah jalan terbaik, makan Ustadz Hanan Attaki layaknya Imam Al-Ghazali yang dipertemukan dengan apa yang ia cari dalam perjalanan intelektual-spiritualnya.

Ustadz Hanan Attaki dipertemukan dengan NU yang diyakini sebagai naungan yang cukup meneduhkan selama ia berjalan. Karena, dia mengatakan sendiri bahwa selain dia dilahirkan dari ibu biologisnya sendiri dulu, ia juga sekarang bahagia karena telah dilahirkan oleh ibu ideologinya, yaitu NU. Ini pertemuan yang cukup membahagiakan sepanjang perjalanan hidupnya.

Sebagai penutup, jadilah seperti Ustadz Hanan Attaki yang terus belajar. Dia belajar dari kesalahan menuju kebenaran. Petunjuk akan terus menghampiri orang yang tawaduk. Ustadz Hanan Attaki mencontohkan dirinya tetap terbuka mendengar segala masukan dan itulah bukti ketawadukannya. Sehingga, dia dipertemukan dengan NU sebagai ibu ideologinya yang melahirkan dengan fitrah.[] Shallallah ala Muhammad.

Dr. (c) Khalilullah, S.Ag., M.Ag.
Dr. (c) Khalilullah, S.Ag., M.Ag.
Penulis kadang menjadi pengarang buku-buku keislaman, kadang menjadi pembicara di beberapa seminar nasional

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru