26.7 C
Jakarta

Hamas Ubah Jalan-jalan Gaza Menjadi Labirin Maut bagi Pasukan Israel

Artikel Trending

AkhbarInternasionalHamas Ubah Jalan-jalan Gaza Menjadi Labirin Maut bagi Pasukan Israel
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Yerusalem – Jumlah tentara Israel yang tewas dalam perang melawan Hamas di Gaza sudah mencapai hampir dua kali lebih tinggi dibandingkan dengan serangan darat pada 2014. Hal tersebut mencerminkan seberapa jauh mereka telah memasuki wilayah kantong tersebut dan sejauh mana Hamas secara efektif menggunakan taktik gerilya dan persenjataan yang diperluas.

Pakar militer Israel, seorang komandan Israel dan sumber Hamas menggambarkan bagaimana Hamas menggunakan persediaan senjata dalam jumlah besar, pengetahuan mereka tentang medan dan jaringan terowongan yang luas untuk mengubah jalan-jalan di Gaza menjadi labirin yang mematikan.

Mereka mempunyai persenjataan lengkap, mulai dari pesawat nirawak atau drone yang dilengkapi granat hingga senjata anti-tank dengan muatan ganda yang kuat.

Data resmi Israel menyebutkan sejak negara tersebut mulai melakukan infasi darat pada akhir Oktober, sekitar 110 tentaranya tewas ketika tank dan infanteri menyerbu kota-kota dan kamp-kamp pengungsi. Sekitar 25 persen dari tentara yang tewas tersebut adalah awak tank.

Padahal pada konflik 2014, ketika Israel melancarkan serangan darat yang lebih terbatas selama tiga minggu, pasukan yang tewas hanya 66 orang. Namun tujuan serangan Israel saat itu bukan untuk melenyapkan Hamas.

“Tidak ada yang bisa membandingkan cakupan perang ini dengan 2014, ketika sebagian besar pasukan kami beroperasi tidak lebih dari satu kilometer di dalam Gaza,” kata Yaacov Amidror, pensiunan mayor jenderal Israel dan mantan penasihat keamanan nasional yang kini bekerja di Institut Yahudi untuk Keamanan Nasional Amerika (Jewish Institute for National Security of America/JINSA).

BACA JUGA  Retno Marsudi Temui Menlu Iran dan Saudi Bahas Isu Palestina

Dia mengatakan tentara “belum menemukan solusi yang baik untuk terowongan tersebut,” sebuah jaringan yang secara signifikan berkembang dalam dekade terakhir.

Serangan Israel dilancarkan setelah amukan pasukan bersenjata Hamas pada 7 Oktober yang menurut Israel menewaskan 1.200 orang dan menyandera lebih dari 200 orang – beberapa dari mereka kini telah dibebaskan.

Sejak perang dimulai, hampir 19.000 orang tewas di Gaza, sehingga memicu tuntutan internasional agar Israel melakukan gencatan senjata. Bahkan Amerika Serikat (AS), menyerukan sekutunya tersebut untuk melakukan perubahan strategi dan serangan yang lebih tepat.

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan pada Kamis (14/12) bahwa Israel akan mengobarkan perang “hingga (meraih) kemenangan mutlak.” Para pejabat Israel mengatakan kemenangan itu mungkin akan membutuhkan waktu berbulan-bulan.

“Hal itu merupakan tantangan sejak hari pertama,” kata Ophir Falk, penasihat kebijakan luar negeri Netanyahu, kepada Reuters. Ia menyebut tentara Israel harus membayar dengan “harga yang sangat mahal” untuk mencapai misi tersebut.

“Kami tahu bahwa kami mungkin harus membayar harga tambahan untuk menyelesaikan misi ini,” katanya.

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru