29.4 C
Jakarta

Cegah Radikalisme, FKPT Kalimantan Tengah Ajak Tanamkan Nilai Toleransi Sejak Dini

Artikel Trending

AkhbarDaerahCegah Radikalisme, FKPT Kalimantan Tengah Ajak Tanamkan Nilai Toleransi Sejak Dini
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Katingan – Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Katingan menekankan pihaknya mengapresiasi atas pelaksanaan kegiatan Salam Anak Indonesia yang dilakukan oleh Kabupaten Katingan bersama Forum Koordinasi Penanggulangan Terorisme (FKPT) Kalimantan Tengah.

Apalagi BNPT bersama FKPT Kalteng telah mempercayakan Kabupaten Katingan sebagai tempat kegiatan. Tentunya kegiatan sangat bermanfaat untuk menumbuhkan nilai-nilai toleransi kepada anak. “Kita harapkan dengan pendekatan kepada anak- anak di sekolah dasar, mengajarkan secara dini untuk menghargai, menghormati dan saling mengasihi satu sama lain,” tutur Kepala Dinas, Minggu (3/9/2023).

Dalam aksi terorisme, anak adalah korban. Sehingga masuk dalam kelompok rentan. Anak justru dapat dilibatkan sebagai agen perubahan untuk mengajak dan melakukan edukasi kepada teman sebayanya, agar tidak terpapar paham radikalisme dan mencegah aksi terorisme.

“Kegiatan ini mengambil tajuk Aku Bangga Menjadi Anak Indonesia dalam pencegahan radikal-terorisme di masyarakat yang digelar dengan bekerjasama antara FKPT Kalteng bersama Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Hal itu untuk bersama-sama mencegah muncul dan berkembangnya paham dan aksi radikal terorisme dimulai dari sekolah dasar,” Jelasnya.

Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Kalimantan Tengah, Prof Khairil Anwar dalam sambutan melalui Sekretaris FKPT Kalteng Fajar Sriningsih menjelaskan, partisipasi anak-anak Indonesia dalam serangan teroris sekarang atau di masa depan, sebagian dapat dikaitkan dengan indoktrinasi.

BACA JUGA  Empat TPS di Kabupaten Bogor Rawan Teroris

“Proses indoktrinasi dilakukan pada anak-anak melalui jalur keluarga. Anak-anak yang seharusnya menikmati masa kecil, diajak ikut sepaham dengan kelompok terkecilnya yaitu keluarga. Indoktrinasi dalam keluarga merupakan suatu hal yang berbahaya. Seorang anak hanya mempercayai kedua orang tuanya, tanpa curiga terjerumus dalam aksi terorisme,” bebernya.

Menurutnya, anak-anak dapat menjadi radikal, karena terdoktrinisasi melalui lembaga atau institusi. Indoktrinasi pada anak yaitu proses pembentukan kelompok tertentu, orang tua ataupun platform online lainnya. Indoktrinasi melalui sekolah-sekolah atau pesantren dilakukan guru-guru yang sudah terpapar radikalisme.

“Kami berupaya menanamkan nilai-nilai Pancasila dan toleransi terhadap sesama sejak usia dini. Itu untuk pencegahan masuknya paham radikalisme kepada anak,” tegasnya.

Ia mengungkapkan, melalui kegiatan Salam Anak Indonesia paling tidak bisa mendorong guru dan anak usia sekolah dasar, senantiasa menanamkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan di sekolah maupun di masyarakat dan menghargai kemajemukan bangsa.

Kemudian, selanjutnya, menjadi anak-anak yang senantiasa bersifat toleran terhadap kemajemukan dan menghargai budaya bangsa. Kegiatan merupakan salah satu upaya untuk menangkal radikalisme terorisme pada anak usia pendidikan dasar di Kalimantan Tengah, khususnya di Kabupaten Katingan.

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru