Dengarkan artikel ini
Harakatuna.com. London – Kepala Forum Eropa, Zaher Al-Birawi menyatakan desakan dari para aktivis yang peduli terhadap nasib Palestina di Eropa, mampu memaksa pasukan pendudukan Israel mundur dari Jenin.
Al-Birawi menyebutkan aksi unjuk rasa di jalan-jalan di Eropa, terutama di Inggris, menjadi interaksi yang hebat dengan peristiwa di Jenin. Quds Press melaporkan, Ahad (9/7).
Pernyataannya mengarah pada mundurnya pasukan pendudukan Israel dari kamp Jenin di Tepi Barat utara, Selasa malam lalu.
Setelah sebelumnya pasukan pendudukan melakukan agresi besar-besaran dua hari, yang menyebabkan kematian 12 orang Palestina, melukai puluhan orang, dan penghancuran infrastruktur kamp.
Menurut Al-Birawi, aktivitas di media sosial yang dilakukan para aktivis peduli Palestina di Eropa, telah memberikan kontribusi besar pada keluarnya ribuan orang di London, dalam solidaritas dengan Jenin, dan kecaman atas sikap bias resmi pemerintah Inggris tang dikenal dekat dengan pendudukan.
Dia menambahkan, meskipun secara resmi Inggris bias terhadap pendudukan, tetapi beberapa politisi Inggris menyatakan solidaritas mereka dengan Jenin. Ini seperti dilakukan mantan pemimpin Partai Buruh Inggris, Jeremy Corbyn, yang ikut serta dalam dalam demonstrasi.
Corbyn mengatakan, apa yang dilakukan tentara Israel sama dengan kejahatan perang, dan praktik negara pendudukan adalah praktik negara rasis.
Kelompok aktivis Palestina Eropa dan Solidaritas Arab-Eropa, mampu memimpin ribuan orang di jalanan Eropa, dalam demonstrasi menolak agresi Israel, di sebagian besar ibu kota Eropa, dengan partisipasi perwakilan partai politik dan serikat pekerja.
Menurut Juru Bicara Konferensi Rakyat Palestina di Luar Negeri, Ziad Al-Aloul
, posisi Barat lebih berkembang selama peristiwa serangan pasukan pendudukan ke Jenin. Termasuk sikap Dewan Hak Asasi Manusia PBB dan beberapa negara Eropa.
Dia mengatakan, suara-suara internasional ini “membantu memberikan keseimbangan yang menguntungkan bagi perjuangan Palestina, yang merupakan faktor tekanan pada pendudukan dan sekutunya.”
