Harakatuna.com. Jakarta – Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror menangkap seorang perempuan berinisial SR (56) di Jalan Camba Jawayya, Kelurahan Tello, Kecamatan Panakkukang, Makassar. Dia diduga terkait jaringan teroris di Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng).
Kepala Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Selatan (Sulsel) Inspektur Jenderal Polisi Merdisyam mengatakan, Densus 88 Antiteror menangkap SR dan menggeledah rumahnya di Kelurahan Tello, Kecamatan Panakkukang, Kamis (29/7) pukul 10.00 Wita.
Pihaknya menuturkan bahwa Polda Sulawesi Selatan telah lama melakukan investigasi terkait terduga kasus teroris ini. Terduga talah lama menjadi incaran aparat. Hanya saja mereka mendapat cara untuk mengamankan diri.
“Kita, Polda Sulsel hanya mem-back up tim Densus 88 Antiteror. Ini terkait (jaringan) teroris di Poso (Sulteng),” ujarnya kepada wartawan di RS Bhayangkara Makassar, Jumat (30/7).
Merdisyam mengungkapkan, penangkapan merupakan hasil penyelidikan lanjutan yang dilakukan tim Densus 88 terkait serangkaian kasus terorisme yang terjadi di wilayah hukumnya beberapa waktu lalu. Dalam penangkapan itu, petugas menyita sejumlah barang bukti.
Sejumlah barang bukti ditemukan dan diamankan oleh aparat. Pasalnya hal ini akan menjadi bukti dalam tahap penyelidikan berikutnya. “Ada juga diamankan seperti buku-buku, alat panahan hingga pakaian dari rumah tersebut,” tuturnya.
Merdisyam menyebut terduga teroris yang ditangkap berbeda jaringan dengan pelaku bom Gereja Katedral Makassar yakni Kelompok Villa Mutiara. Dia menyatakan SR terkait dengan jaringan Poso, Sulteng, Ali Kalora. “Lagi diperiksa sama tim Densus,” ucapnya