Harakatuna.com. Jakarta – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Rycko Amelza Dahniel mengatakan pendekatan lunak melalui aspek kemanusiaan merupakan hal terpenting dalam penanggulangan terorisme.
“Tugas penanggulangan terorisme ini sangat mulia. Mulia bukan hanya karena menjaga keutuhan NKRI, melainkan bagaimana membuat manusia menjaga kemanusiaan, manusia menghormati satu sama lain. Ini penting,” ucap Rycko dalam acara serah terima jabatan dan pisah sambut kepala BNPT saat dikutip dari Antara, Rabu, 5 April 2023.
Komitmen mengedepankan aspek kemanusiaan ini pun diapresiasi oleh Kepala BNPT Boy Rafli Amar. Menurut dia, hal itu merupakan keberlanjutan yang telah dilakukan selama ini.
“Kepemimpinan yang baru, BNPT pasti bisa mengakselerasi pencapaian tugas penanggulangan terorisme yang selama ini kita kerjakan,” ujar Boy Rafli.
Sejatinya, pendekatan kemanusiaan selama ini telah terimplementasi dalam upaya kontra-radikalisasi yang dilakukan BNPT. Melalui pendekatan ini, BNPT berupaya melakukan penanaman nilai-nilai nasionalisme serta non-kekerasan melalui pendidikan formal maupun non-formal.
Kontra-radikalisasi yang diusung BNPT banyak menggandeng tokoh agama, tokoh pendidikan, tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh pemuda, dan pemangku kepentingan lain dalam memberikan nilai-nilai kebangsaan.
Dia juga berharap agar sinergi dengan beragam unsur masyarakat dapat terus dilanjutkan. Menurut dia, sinergi dengan masyarakat efektif melawan radikalisme.
“Kerja sama dengan masyarakat memberikan efek terhadap ketahanan bangsa. Kita memiliki daya imunitas yang bagus melawan virus radikal intoleran,” ujarnya menambahkan.