29.1 C
Jakarta

Arab Saudi Kecam Pengayaan Uranium yang Dilakukan Iran

Artikel Trending

AkhbarInternasionalArab Saudi Kecam Pengayaan Uranium yang Dilakukan Iran
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Riyadh – Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Arab Saudi menyatakan mengikuti info pengayaan uranium yang Iran lakukan. Arab Saudi merasa khawatir dengan perkembangan program nuklir Iran saat ini.

Yang terbaru adalah pengumuman Iran menaikkan tingkat pengayaan uranium menjadi 60%. Menurut Saudi, hal ini tidaklah bisa mereka anggap sebagai program yang bertujuan damai. Penilaian Saudi itu telah beredar di kantor berita Saudi Press Agency (SPA) pada Rabu (14/4).

“Kerajaan meminta Iran menghindari eskalasi dan tidak menjadikan keamanan serta stabilitas kawasan untuk ketegangan. Bahkan lebih lanjut, dan untuk terlibat secara serius dalam negosiasi yang sedang berlangsung. Sejalan dengan harapan komunitas internasional terhadap pemanfaatan program nuklir Iran. Mereka berada di bawah pengawasan Badan Energi Atom Internasional (IAEA). Tujuan mereka adalah untuk keamanan dan stabilitas di kawasan dan dunia. Selain itu juga membatasi dari proliferasi senjata pemusnah massal,” ungkap pernyataan Kemlu Saudi di SPA.

Iran pada Rabu (14/4) mengkonfirmasi pekan depan akan mulai memproduksi uranium. Kabarnya akan mereka perkaya hingga kemurnian 60%. Langkah Iran itu beberapa hari setelah ledakan mereka tuduhkan pada Israel di fasilitas nuklir utama di Natanz.

“Modifikasi proses baru saja dimulai dan kami berharap dapat mengumpulkan produk pekan depan dari sentrifugal di Natanz,” tweet utusan Iran untuk Badan Energi Atom Internasional, Kazem Gharibabadi.

Arab Saudi Cegah Iran Kumpulkan Uranium Bahan Nuklir

Arab Saudi dan sekutunya di Teluk, yang juga khawatir tentang rudal balistik Iran dan jaringan proksi regional, telah mendukung langkah mantan Presiden AS Donald Trump untuk keluar dari perjanjian nuklir pada tahun 2018 dan memberlakukan kembali sanksi keras terhadap Iran.

BACA JUGA  Serangan Bom Bunuh Diri di Pakistan Tewaskan Lima Warga China

Arab Saudi dan Iran telah terlibat dalam beberapa perang proksi di wilayah tersebut, termasuk di Yaman di mana gerakan Houthi yang berpihak pada Iran telah meluncurkan serangan rudal dan drone lintas batas di Saudi.

Duta Besar Rayd Krimly yang sekaligus kepala perencanaan kebijakan di Kemlu Saudi, mengatakan kepada Reuters bahwa perjanjian apa pun yang tidak secara efektif menangani kekhawatiran negara-negara di kawasan itu tidak akan berhasil.

“Kami ingin memastikan minimal bahwa setiap sumber daya keuangan yang tersedia untuk Iran. Salah satu caranya melalui kesepakatan nuklir tidak boleh untuk mengguncang kawasan itu,” ungkap Krimly.

“Kami akan melakukan semua yang kami bisa (jadi) kesepakatan nuklir adalah titik awal, bukan titik akhir dalam proses ini,” papar dia.

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru