31.2 C
Jakarta

Abi Quraish Shihab, Mubalig yang Dirindukan

Artikel Trending

Islam dan Timur TengahIslam dan KebangsaanAbi Quraish Shihab, Mubalig yang Dirindukan
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Sebagai generasi milenial interaksi anak muda, mungkin juga yang sudah tua, lebih banyak dihabiskan di media sosial (medsos) daripada di dunia nyata. Saya sendiri bisa jadi salah satunya. Hampir setiap hari saya nonton YouTube. Alasan saya sederhana. Di YouTube terhidang aneka informasi mulai video yang nggak jelas hingga video yang edukatif dan menghibur. Salah satu video edukatif yang saya suka adalah nasehat-nasehat Abi Quraish Shihab yang biasanya tayang di channel Najwa Shihab, sebuah channel yang dikelola oleh putri Abi, Najwa Shihab.

Mengintip video terbaru Abi di YouTube Najwa Shihab berjudul “Jawabannya adalah Cinta”, saya mendapatkan beragam pelajaran berharga yang dapat menjadi investasi untuk masa depan saya kelak. Sebut saja, cinta itu berbeda dengan asmara. Cinta memiliki cakupan yang amat luas: bisa cinta kepada istri, bisa cinta kepada anak, bisa cinta kepada teman, atau bisa cinta kepada orangtua. Sedang, asmara hanya menunjuk pada kecenderungan hati antar lawan jenis, laki-laki dan perempuan.

Karena yang dibahas masalah cinta, tentu dibahas juga masalah jodoh. Bicara soal jodoh, seringkali para jombloer merasa gelisah karena belum menemukan jodohnya. Karena, mereka merasa bahwa kesempurnaan hidup akan terasa berharga saat dipertemukannya dua sejoli dalam ikatan yang abadi. Abi berpesan bagi para jombloer: “Jodoh itu dijemput bukan ditunggu. Kasihan orang yang belum menikah. Itu kebutuhan makhluk. Yang tidak memiliki pasangan itu hidupnya bagaikan gitar tanpa senar, bagaikan biduk tanpa layar. Carilah pasangan untuk menemani Anda melangkah bersama, karena itu akan menguatkan perjalanan Anda.”

Saat jodoh sudah di depan mata, saat itu juga dua sejoli akan melangkah pada keseriusan yang biasanya disebut dengan pernikahan. Tapi, banyak orang yang gelisah saat dihadapkan dengan pernikahan, sehingga terbersit aneka pertanyaan yang menghantui. Apakah cinta setelah pernikahan akan seindah cinta saat pacaran? Siapakah yang berhak memimpin rumah tangga nanti? Bagaimana jika dua sejoli nanti akan saling terlihat kekurangannya? Masih bertahankah pernikahan? Dan seterusnya. Abi memberikan pesan untuk menghapus kegelisahan ini, hendaknya suami-istri saling memahami, saling melengkapi, dan saling mengerti. Karena, itulah cara yang dapat menguatkan tali pernikahan. Pernikahan tidak akan selamanya berjalan mulus tanpa rintangan. Biasanya dalam pernikahan ada istilah bulan madu dan bulan bawang. Pada saat bulan madu suami-istri masih merasakan kesenangan seakan belum terlihat kekurangan di antara mereka berdua, namun saat bulan bawang (setelah bulan madu berlangsung) kekurangan masing-masing mulai terlihat. Karena itu, perlu adanya saling memahami dan melengkapi satu sama lain.

BACA JUGA  Perbedaan Muhammadiyah dengan NU dalam Penetapan Awal dan Akhir Ramadhan, Mana yang Benar?

Sekelumit nasehat Abi yang saya ingat dan saya coba narasikan tersebut mungkin dapat membantu Anda tercerahkan. Selain nasehat Abi yang begitu menggugah, saya senang mendengarkan dan menatap raut muka Abi yang menyejukkan. Saya merasa menemukan Islam yang dibawa Nabi Muhammad melalui Abi. Islam yang yang diajarkan Nabi Saw. selalu disampaikan dengan sikap yang lemah lembut, bukan dengan kekerasan. Karena, penyampaian yang lemah lembut mampu membawa perdamaian dan kesejahteraan. Abi menyampaikannya dengan cara lemah lembut sehingga pesan yang disampaikan berkesan di hati pendengar.

Penyampaian yang lemah lembut dan diterima dengan hati yang lapang merupakan bentuk dari “tabligh”. Penyampainya disebut dengan “muballigh”. Jadi, seorang mubalig itu adalah seseorang yang dapat menyampaikan sesuatu dan apa yang disampaikan benar-benar sampai di hati pendengarnya. Mubalig yang sering marah-marah sebenarnya bukan mubalig, tapi provokator, karena mereka selalu mengadu-domba, bukan menyatukan. Saya selalu berdoa semoga Abi diberi kesehatan dan umur yang panjang, sehingga nasehat Abi dapat membangkitkan yang terpuruk, menyatukan yang bercerai, dan mendamaikan yang berselisih![] Shallallah ala Muhammad.

Dr. (c) Khalilullah, S.Ag., M.Ag.
Dr. (c) Khalilullah, S.Ag., M.Ag.
Penulis kadang menjadi pengarang buku-buku keislaman, kadang menjadi pembicara di beberapa seminar nasional

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru