27.1 C
Jakarta

Serial Pengakuan Eks Teroris (C-XLIX): Sutrisno, Eks Napi Terorisme yang Bangun Rumah Ketahanan Pangan di Malang

Artikel Trending

KhazanahInspiratifSerial Pengakuan Eks Teroris (C-XLIX): Sutrisno, Eks Napi Terorisme yang Bangun Rumah...
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Terorisme bukanlah paham yang dianggap sepele. Membiarkan terorisme tumbuh dan berkembang, sama dengan membiarkan penyakit bertandang dalam tubuh. Maka, satu-satunya cara untuk melawan terorisme adalah memeranginya.

Usaha mencegah terorisme telah dilakukan oleh pemerintah dengan dibentuknya Densus 88 dan BNPT. Usaha ini membuahkan hasil yang cukup baik. Buktinya, banyak pelaku teror bertobat dan kembali ke jalan yang benar. Salah satu di antaranya, Sutrisno Abdi. Pada tahun 2015 Sutrisno melakukan jual beli bahan peledak. Ia mendapat pesanan dari orang tak dikenal.

Sutrisno menyanggupi pesanan itu. Kemudian, ia membeli bahan-bahan yang dibutuhkan di toko kimia dan meraciknya sendiri menjadi bahan peledak. Perkiraan keuntungan yang ia dapat dari transaksi inipun tak terlalu banyak yaitu sekitar Rp 10 juta. Namun bagi Sutrisno saat itu, ini adalah uang yang ia butuhkan.

Sutrisno tak tahu bahan peledak yang ia buat akan digunakan untuk apa. Ia hanya bisa menerka-nerka bahwa itu akan dipakai untuk melakukan penyerangan terhadap Singapura. Saat mengirim bahan peledak itu ke Singapura, pesawat yang ia naiki transit di Brunei Darussalam. Di negara itu, ia ketahuan membawa barang terlarang.

BACA JUGA  Serial Pengakuan Eks Napiter (C-LI-XXVII): Eks Napiter Sri Pujimulyo Siswanto Menceritakan Alasan Terpapar Terorisme

Akibat perbuatannya, Sutrisno mendapat putusan hukuman empat tahun dan menjalaninya selama tiga tahun dua bulan. Setelah bebas di tahun 2018, Sutrisno kembali ke kampung halamannya di Kecamatan Jabung. Di sana, ia memiliki lahan tebu yang bisa ia kelola.

Untuk menyiasati agar lahannya bisa menghasilkan lebih banyak uang, Sutrisno merombaknya secara perlahan-lahan. Di bagian depan lahan, yang dekat dengan jalan, ia gunakan untuk berjualan bibit tanaman dan akuarium. Kemudian sebagian sisa lahan ia gunakan sebagai playground untuk anak-anak.

Sebagai eks narapidana terorisme (napiter), Sutrisno mencoba mengisi hari-harinya dengan kegiatan positif yang tak hanya membantu perekonomian keluarganya, tetapi juga bermanfaat bagi orang lain. Saat ini, ia menjadi pengelola Kawasan Terpadu Nusantara (KTN) Turen yang digagas oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Kawasan itu merupakan pertanian terpadu bagi eks napiter yang terinspirasi dari Rumah Ketahanan Pangan yang didirikan Sutrisno.[] Shallallah ala Muhammad.

*Tulisan ini disadur dari cerita eks napiter Sutrisno Abdi yang dimuat di media online Kumparan.com

Dr. (c) Khalilullah, S.Ag., M.Ag.
Dr. (c) Khalilullah, S.Ag., M.Ag.
Penulis kadang menjadi pengarang buku-buku keislaman, kadang menjadi pembicara di beberapa seminar nasional

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru