31.4 C
Jakarta

Serial Pengakuan Eks Napiter (C-XLI): Mantan Teroris Ali Fauzi Melakukan Deradikalisasi bagi Mantan Teroris yang Lain

Artikel Trending

KhazanahInspiratifSerial Pengakuan Eks Napiter (C-XLI): Mantan Teroris Ali Fauzi Melakukan Deradikalisasi bagi...
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Kejahatan aksi terorisme itu belum saja berakhir, meski segala usaha terus dilakukan. Baik itu dalam bentuk deradikalisasi kepenulisan ataupun tindakan dari Densus 88. Bagaikan penyakit, terorisme belum sembuh. Mungkin butuh waktu.

Di tengah usaha deradikalisasi yang dilakukan hampir mendekati keberhasilan. Banyak pelaku terorisme yang sudah bertobat. Mereka memilih hijrah dari terorisme menuju moderatisme. Mereka kembali ke jalan yang benar.

Salah seorang teroris yang sudah bertobat adalah Ali Fauzi. Ia adalah sosok yang memiliki kontribusi yang besar dalam gerakan bawah tanah salah satu jaringan teroris al-Qaeda. Ia pandai merakit bom. Setiap bom yang ia rakit hampir semuanya berhasil meneteskan darah.

Ali bergabung dengan kelompok teroris sejak tahun 1989. Ia berangkat ke Malaysia dan memilih bergabungnya dengan kelompok teroris Jama’ah Islamiyyah (JI) di usia yang masih belia yaitu delapan belas tahun. Ia termotivasi oleh saudaranya yang bergabung dengan al-Qaeda di Afganistan.

BACA JUGA  Serial Pengakuan Eks Napiter (C-LI-XXXVI): Perjuangan Kristianto Setelah Hijrah dari Radikalisme

Semenjak menginjakkan kaki di Afganistan Ali sudah merasakan sesuatu yang aneh, namun ia belum sadar. Namanya diganti-ganti setiap berpindah tempat. Pasalnya, penggantian nama itu untuk mengelabuhi petugas keamanan di manapun ia berada. Ali pernah berganti nama dengan Saman yang pernah diberikan oleh Hambali, pimpinan al-Qaeda di Asia Tenggara.

Pertobatan Ali dimulai semenjak anggota Polri melakukan pendekatan secara halus terhadapnya. Ia dipertemukan dengan korban dari bom yang ia buat. Saat melihat dampak perbuatannya, Ali menyesal dan memilih bertobat. Di saat itulah ia tidak tega mendengar kesedihan yang sangat mendalam akibat dari perbuatan Ali itu.

Sebagai bentuk penebusan terhadap dosa sosialnya, Ali memilih untuk membina para mantan terorisme yang kini sedang menjalani hukuman penjara. Selain itu, ia melakukan deradikalisasi terhadap anak muda agar tidak terpapar kejahatan terorisme.[] Shallallah ala Muhammad.

*Tulisan ini disadur dari cerita mantan teroris Ali Fauzi yang dimuat di media online Sumbarkita.id

Dr. (c) Khalilullah, S.Ag., M.Ag.
Dr. (c) Khalilullah, S.Ag., M.Ag.
Penulis kadang menjadi pengarang buku-buku keislaman, kadang menjadi pembicara di beberapa seminar nasional

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru