Dengarkan artikel ini
Harakatuna.com. Kalbar – Dewan Mahasantri (Dema) IAIN Pontianak menggelar dialog publik bertajuk “Perkokoh Peran Mahasiswa dalam menangkal Radikalisme”, di Aula Syech Abdurrani Machmud IAIN Pontianak, Rabu (8/3).
Ketua Dema Mahad Al Jami’ah IAIN Pontianak Ramzi Tamimi Hidayat berharap, dengan diselenggarakannya dialog tersebut dapat memberikan pemahaman dan menambah ilmu pengetahuan dalam menangkal paham radikalisme.
Selain itu, mampu menghindari paham radikalisme yang menginginkan perubahan dan merusak citra bangsa.
“Mahasiswa sebagai agen perubahan harus memberikan kontribusi positif dalam membangun bangsa,” tuturnya.
Menurutnya, mahasiswa berperan penting dalam mencegah paham radikalisme dengan memberikan pemahaman-pemahaman positif kepada masyarakat.
Di tempat yang sama, Kabinda Kalbar Rudi Tringgono menjelaskan bahwa radikalisme sebagai paham atau aliran yang menginginkan perubahan atau pembaharuan sosial dan politik dengan cara kekerasan atau drastis.
Dia menyebut, radikalisme dan terorisme dapat tumbuh dan berkembang karena berbagai faktor, di antaranya memudarnya sikap nasionalisme, kurangnya wawasan kebangsaan dan agama.
Dengan begitu, terpengaruh paham atau ajaran agama yang disebarkan oleh kelompok teror melalui media sosial.
Selain itu, kata dia, ada beberapa cara untuk menangkal penyebaran pemahaman radikalisme/terorisme.
“Dengan memperkuat moderasi beragama, wajib menerapkan internalisasi nilai-nilai Pancasila dan mampu memfilter budaya asing yang masuk di Indonesia,” ungkapnya.
