25.4 C
Jakarta

Waspada, Virus Terorisme Lebih Ganas daripada Virus Corona

Artikel Trending

Islam dan Timur TengahIslam dan KebangsaanWaspada, Virus Terorisme Lebih Ganas daripada Virus Corona
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Angka warga negara Indonesia positif Virus Corona makin naik. Sampai detik ini, beberapa media informasi menyebutkan sudah mencapai lebih dari sembilan puluh orang. Naiknya angka ini tentu memicu masyarakat semakin panik. Sederhananya, bertebaran postingan di pelbagai media sosial untuk saling menjaga diri dari penyebaran Virus Corona, mulai pakai doa sampai menjaga kebersihan.

Virus Corona memang virus baru yang pertama kali menyerang warga negara China, tepatnya kota Wuhan beberapa bulan silam. Tak lama, virus ini menyebar begitu cepat ke beberapa negara. Sebut saja, Prancis, Korea, Malaysia, dan beberapa negera lain, termasuk Indonesia. Untuk mencegah penularan Corona, pemerintah menyarankan untuk belajar di rumah, bekerja di rumah, bahkan shalat di rumah.

Keterlibatan pemerintah dalam menangani Corona membuktikan bahwa pemerintah sayang kepada rakyatnya. Pemerintah memang seharusnya seperti itu: membesarkan hati rakyatnya, mendorong terus optimis, dan mengajak berpikir positif. Kehadiran pemerintah Indonesia juga pernah dilakukan oleh Nabi Muhammad Saw. saat dihadapkan dengan situasi yang sama. Nabi Saw. menyarankan kepada umatnya: “Jika kamu mendengar wabah di suatu wilayah, maka janganlah kalian memasukinya. Tapi jika terjadi wabah di tempat kamu berada, maka jangan tinggalkan tempat itu.” (HR Bukhari)

Sesungguhnya warga negara Indonesia tidak hanya dihadapkan dengan serangan Virus Corona, namun juga Virus Terorisme yang sampai detik ini masih tercium kasak-kusuknya. Dua virus ini memang sama-sama membayakan. Saya pikir, virus terorisme justru lebih membahayakan dibanding dengan Virus Corona. Seseorang yang terpapar terorisme akan cenderung berpemikiran tertutup, mengkafirkan orang lain, kemudian memporak-porandakan negeri dengan pengrusakan, seperti bom sana, bom sini. Ledakan bom itu pasti akan melumat banyak korban. Naudzu billah!

Melihat kenyataan pahit ini, Islam, bahkan juga agama-agama lain, maju bersama dan membangun komitmen bersama untuk memerangi terorisme. Islam memerangi aksi-aksi teroris dengan cara mengutuknya, bahwa teroris itu bukanlah ajaran Islam. Terorisme adalah paham yang bertentangan dengan nilai-nilai perdamaian dalam Islam. Lebih dari itu, Islam menanamkan nilai-nilai moderasi (wasathiyyah) agar tidak terpapar virus ganas terorisme.

BACA JUGA  Membangun Jakarta ala Anies Baswedan

Paham moderasi dalam Al-Qur’an disebut dengan “wasathan” atau pilihan. Disebutkan dalam surat al-Baqarah ayat 143: “Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu (umat Islam), umat yang adil dan pilihan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu.” Dalam sebuah hadis shahih yang diriwayatkan oleh at-Tirmidzi, bahwa wasath adalah keadilan. Bagi ath-Thabari dalam tafsirnya, adil adalah sikap pertengahan yang dinilai sebagai sesuatu yang paling baik.

Thus, serangan dua virus, Corona dan Terorisme, semestinya dihadapi dengan sikap optimis. Sikap ini akan membangkitkan spirit jihad yang terpendam dalam jiwa manusia. Waspada, jangan panik. Ingatlah, setiap usaha pasti ada uluran tangan Tuhan yang akan menolongmu.[] Shallallah ala Muhammad.

Dr. (c) Khalilullah, S.Ag., M.Ag.
Dr. (c) Khalilullah, S.Ag., M.Ag.
Penulis kadang menjadi pengarang buku-buku keislaman, kadang menjadi pembicara di beberapa seminar nasional

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru