31.8 C
Jakarta

FPI Menyuburkan Teroris di Indonesia

Artikel Trending

Milenial IslamFPI Menyuburkan Teroris di Indonesia
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Tak bisa terbantah kalau FPI menyuburkan teroris di Indonesia. Dengan kesaksian empat terduga teroris yang tarnyata bergabung dengan FPI, menjadi jelas posisi FPI adalah rahim para teroris. Organisasi terlarang itu menjadi sarang teroris di Indonesia.

FPI menyuburkan teroris Indonesia. Organisasi ini merencankan aksi teror di Tanah Air. Keempat teroris berinisial ZA, BS, AJ, dan HH yang digerebek di dua tempat, tepatnya di Condet, Jakarta Timur dan Cikarang, Bekasi Jawa Barat, mengakui itu. Mereka mengaku jalan yang ditempuh itu demi berbalas dendam untuk membalas perlakuan Brimob pada saat terjadi sengketa Pilpres 2019 di Bawaslu.

Bahkan, mereka menuntut dibebaskannya mantan imam besar Muhammad Rizieq Shihab dari dalam penjara. Mereka menginginkan sesuatu yang “jauh dan besar” dengan jalan kebencian dan teror. Tampak, praktik keras itu telah menjadi watak pada kehidupan rata-rata anggota FPI. Kebencian terpupuk demi imam besar.

Jalan ninja eks FPI ini sering mengambil jalan keras. Kerap kali keluar dari norma hukum yang berlaku untuk mendapatkan “sesuatu” dengan segara. Nahi mungkar menjadi tumpuan. Tapi lupa pada amar makruf yang menjadi esensi utama agama Islam.

FPI Menyuburkan Teroris

Teror jadi pilihan utamanya. Mereka (para terduga teroris ini) merakit bom. Belajar dari situs internet secara otodidak. Saling berbagi di antara sesama temannya: sesama anggota terorisnya. Mereka bahkan pernah melakukan pertemuan secara fisik di wilayah Jakarta dan Sukabumi, Jawa Barat (Kompas, 4/4/2021).

Tibalah, pada agenda besarnya. Anggota FPI ini merencanakan berbagai aksis teror yang sangat keji: seperti meledakkan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), melempar air keras ke arah Polisi dan beberapa kegiatan lainnya. Para teroris ini ingin melakukan kegiatan aksi teror demi menuntut dibebaskannya pimpinan mantan FPI: Muhammad Rizieq Shihab (Kompas, 4/4/2021).

BACA JUGA  Kaum Radikal-Ekstremis Lakukan Propaganda "Hijrah", Hati-hati!

Tetapi ada yang lebih besar dan berbaya dari itu. Yaitu penyakit “sektarian” yang tebal. Para teroris ini membenci kepada yang lian. Membenci terhadap ras Tiongkok. Meraka bahkan tak tanggung-tanggung ingin menghancurkan orang-orang Tiongkok.

Keinginan teroris Ahmad Junaidi alias AJ, misalnya. Ia berencana akan meledakkan bom molotov di toko-toko orang Tiongkok. Alasannya, karena Indonesia sekarang sudah terkuasai orang Tiongkok. “Saya Ahmad Junaidi, anggota simpatisan FPI. Sejak Habib Rizieq Shihab pulang ke Indonesia,” ungkapnya.

Bahkan, Zulaimi Agus, teroris yang tertangkap di Bekasi, Jawa Barat berniat di jalan yang sama. Ia bertekat ingin menegakkan keadilan dengan caranya sendiri.

Pasalnya, ia melihat bahwa keadilan di negeri ini sudah tercabik-cabik. “Saya bergabung dengan organisasi FPI sejak tahun 2019 sebagai wakabid FPI Bekasi. Saya merasa sudah tidak ada keadilan di negeri ini, saya ingin menegakkan keadilan dengan cara saya sendiri,” tegasnya (Jawa Pos 4/4/2021). Dari variabel itu tepatlah FPI bisa menjadi sarang teroris.

Tak ada yang ingin meneroriskan FPI. Sekalipun pemerintah dan banyak pihak bersebrangan dengan FPI. Tapi FPI itulah yang menjadikannya teroris sendiri. FPI sendirilah yang membuka mata umat manusia bahwa dirinya ormas Islam yang mengerjakan praktik teroris keji macam ISIS.

Kita perlu-perlu berhati-hati dengan narasi yang bermunculan dari buzzer teroris. Ia bukan mencari kebenaran dan kenyaman. Melainkan kekisruhan, balkanisasi, dan tamatnya riwayat Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang berpaham Pancasila. Karena terangap toghut dan nista.

Kita ada di sana: di antara kontestasi wacana, narasi, dan praktik jahat untuk mendapatkan cuan. Tapi kita akan selamat, apabila kegigihan membaca situasi beriringan dengan ketajaman mata batin untuk menukangi rasionalitas yang buntu dari paham teroris.

Agus Wedi
Agus Wedi
Peminat Kajian Sosial dan Keislaman

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru