33.2 C
Jakarta
Array

Yakinkan ‘’Mereka’’ Bisa Menulis!

Artikel Trending

Yakinkan ‘’Mereka’’ Bisa Menulis!
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Beberapa bulan yang lalu, penulis berkesempatan bersilaturahmi dan melakukan dialog kecil dengan para mahasiswa Fakultas Syari’ah IAIN Surakarta tentang proses penulisan, khususnya untuk pengelolaan median online.

Ada dua hal menarik, paling tidak, yang Saya lihat dalam kesempatan itu. Pertama, dukungan pihak fakultas. Dukungan itu diwujudkan dengan support penuh kegiatan dialog jurnalistik, termasuk kehadiran Dekan Fakultas Syari’ah Dr. M. Usman S.Ag. M.Ag. serta beberapa dosen yang mengawal jalannya dialog sampai selesai, antara lain Ahmadi Fathurrohman Dardiri M.Hum dan Winarto MSI.

Kehadiran Dr. M. Usman itu tidak menjadi motivasi tersendiri bagi para mahasiswanya yang mengikuti dialog tersebut, sekaligus memberikan support dan meyakinkan, bahwa jika para mahasiswanya mau menekuni dunia jurnalistik, pasti suatu saat akan mampui melahirkan karya-karya hebat.

Dr. M. Usman yang merupakan dosen yang aktif menulis artikel di media massa, mengatakan, bahwa kemampuan menulis itu bukan skill yang bisa dikuasai secara tiba-tiba tanpa belajar. Menurutnya, skill penulisan itu adalah skill yang bisa didapat dengan tekun belajar, tak lelah untuk selalu menulis, dan disertai dengan meningkatkan budaya baca.

Kedua, komitmen mahasiswa. Komitmen mahasiswa ini menjadi hal lain yang cukup menarik, karena tanpa komitmen untuk selalu belajar menulis, adalah mengherankan mereka bisa memiliki kemampuan menulis yang baik.

Komitmen para mahasiswa IAIN Surakarta itu nampak, dalam sesi diskusi terkait beragam tema yang sebelumnya dibahas dalam kelompok, yang kemudian dipresentasikan secara bergantian. Jalannya diskusi sangat menarik, penuh dengan argumentasi yang tidak asal-asalan, tetapi berdasarkan referensi-referensi yang pernah mereka baca.

Bahkan dalam kesempatan tersebut, telontar keinginan peserta secara bersama, untuk membuat sebuah lembaga (komunitas) kajian dengan nama ‘’Komunitas Kajian Kandang Menjangan’’ (K3M).

Kandang Menjangan ini cukup menarik sebagai nama, karena IAIN Surakarta sendiri letaknya memang dekat dengan Markas Kopassus Kandang Menjangan. Hanya saja itu belum final, dan rencananya akan dikomunikasikan terlebih dahulu dengan pimpinan fakultas dan lainnya yang terkait.

Di sisi lain, jika kelompok kajian nantinya ‘lahir’, maka akan berdampak positif bagi para mahasiswa dalam proses mereka belajar menulis. Ingat tesis dalam buku ‘’Di Balik Tugas Kuli Tinta’’, bahwa dunia kewartawanan (penulisan secara umum-pen) ini adalah aktivitas yang memadukan dua unsur sekaligus: belajar sambil bekerja dan bekerja sambil tetap belajar.

Dengan bahasa sederhana, Saya ingin mengatakan, bahwa menumbuhkan budaya menulis di kalangan masyarakat dan generasi muda secara umum, khususnya mahasiswa harus senantiasa dilakukan untuk menggairahkan serta memajukan tradisi literasi.

Yakinkan bahwa ‘mereka’ bisa menulis. Sebab, menulis adalah aktivitas yang sangat terbuka untuk dilakukan oleh siapa pun dan dengan latar belakang pendidikan apapun. Semua bisa menulis, sesuai minatnya. Wallahu a’lam. (*)

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru