32.9 C
Jakarta
Array

Waspadai Manuver Kelompok Radikal dan Eks Teroris

Artikel Trending

Waspadai Manuver Kelompok Radikal dan Eks Teroris
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Jakarta-Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane meminta jajaran kepolisian dan masyarakat perlu mewaspadai manuver kelompok radikal dan eks teroris, menjelang Pilpres 2019 maupun pasca Pilpres.

“Sebab bukan mustahil kelompok kelompok ini membuat kekacauan menjelang pilpres maupun pasca Pilpres 2019, mengingat di sepanjang proses Pilpres 2019 mereka merasa mendapat angin untuk bangkit dan tumbuh subur,” kata Neta, Jumat (8/3/2019).

Neta menilai, dalam menyikapi tumbuh suburnya kelompok radikal dan eks teroris ini, Polri seakan gamang dan khawatir akan dibully tidak netral.

“Mengingat kelompok itu berkamuflase di balik eforia partai politik,” ujarnya.

IPW, kata Neta mendata, ada sejumlah daerah yang kelompok radikal dan eks terorisnya tumbuh subur dan bangkit.

“Yakni Jawa Barat, Sulawesi Selatan, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jawa Tengah, dan Papua,” paparnya.

Karenanya kata Neta, konsentrasi jajaran kepolisian untuk mengamankan proses pileg dan pilpres sepertinya membuat kelompok kelompok radikal dan eks teroris mendapat cela untuk tumbuh dan berkembang.

“Apalagi kelompok kelompok ini bermain di antara eforia dan dinamika politik yang kian panas serta adanya partai partai politik yang haus dukungan untuk mengamankan ektabilitas,” kata dia.

Sehingga menurut Neta, mereka mengakomodasikan kelompok-kelompok tsb, untuk kemudian berharap partainya bisa lolos ke DPR atau jagonya bisa memenangkan pertandingan politik 2019.

“IPW berharap jajaran kepolisian merapatkan barisan dan melakukan deteksi dini serta melakukan antisipasi pada kelompok kelompok radikal dan eks teroris yang mendapat cela ini, agar mereka tidak mengkooptasi eforia maupun dinamika tahun politik 2019 untuk membuat kekacauan,” kata Neta.

Kasus rentetan pembakaran mobil di Jawa Tengah dan penembakan yang terus terjadi di Papua kata Neta adalah gambaran bahwa kelompok radikal mendapat peluang untuk beraksi.

Untuk itu katanya Polri perlu makin memaksimalkan Polsek dan polresnya dalam melakukan pagar betis.

“TNI dan Polri harus menjadi garda terdepan untuk mengamankan bahwa NKRI adalah harga mati dan Pancasila berserta Bhineka Tunggal Ika adalah pondasi bangsa yang tidak bisa diganggu gugat,” kata dia.

IPW berharap partai partai politik tidak berpola pikir pragmatis di tahun politik 2019 hingga mau memberikan konsensi atau peluang yang besar bagi kelompok kelompok radikal yang hendak mengikis Bhineka Tunggal Ika, hanya demi sebuah harapan dukungan untuk ektabilitas.

“Sebab konsensi yang diberikan partai partai politik itu akan menimbulkan benturan di masyarakat,” katanya.

Jika benturan terjadi, tambah Neta, maka kelompok kelompok radikal dan eks teroris akan semakin mendapat celah untuk beraksi.

“Bagaimana pun pileg dan pilpres 2019 bukanlah tujuan akhir bangsa ini. Negeri yang aman dan saling menghargai dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika adalah harapan bangsa ini sejak awal kemerdekaan. Untuk itu TNI dan Polri harus menjadi garda terdepan dalam menjaga Pilpres 2019,” kata dia

 

 

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru