Harakatuna.com. Madiun – Badan Kesatuan Bangsa Politik dalam Negeri (Bakesbangpoldagri) Kabupaten Madiun mewaspadai munculnya radikalisme. Bakesbangpol menemukan indikasi adanya group media sosial sudah mengarah unsur radikalisme.
“Kita memang mewaspadai dan ada temuan indikasi radikalisme,” ujar Kepala Bakesbangpoldagri Kabupaten Madiun Sigit Budiarto saat dikonfirmasi detikcom Kamis (2/12/2021).
Radikalisme, kata Sigit, ditemukan yakni di berbagai media sosial baik Facebook dan YouTube milik warga Madiun. Seiring temuan tersebut Bakesbangpoldagri Kabupaten Madiun mengumpulkan Babinsa dan Bhabinkamtibmas dari perwakilan 15 kecamatan.
“Kita kumpulkan perwakilan dari 15 kecamatan baik Babinsa dan Babinkamtibmas untuk mengungkapkan selalu waspada akan datangnya radikalisme. Ini adalah giat bela negara dan penguatan wawasan kebangsaan yang kita undang dari Babinsa juga Bhabinkamtibmas dari 15 kecamatan. Termasuk kader bela negara kecamatan forum komunikasi agama Islam,” kata Sigit.
“Semua ini untuk pencegahan gerakan radikal di kalangan milenial. Kita akan sering berkunjung ke kampus-kanpus juga sekolah dalam sosialisasi,” inbuhnya.
Meskipun tidak menyebutkan nama group medsos yang terindikasi terpapar radikallisme, Sigit mengatakan bahwa di kabupaten Madiun sering ditemukan warganya tertangkap oleh densus 88 karena telah terpapar radikalisme.
“Pengalaman sebelumnya sering di temukan di Kebonsari warga tertangkap oleh densus 88 maka daribitu kita akan sering menggelar pendekatan dengan kaum milenial,” tandas Sigit.