31 C
Jakarta

Wanita Yang Ditakuti Kelompok Islam Radikal

Artikel Trending

KhazanahPerempuanWanita Yang Ditakuti Kelompok Islam Radikal
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com – Islam adalah agama rahmatan lil alamin. Semua norma-norma yang diajarkan dalam Islam berasal dari wahyu Ilahi yaitu Al-Qur’an. Dalam Al-Qur’an, Allah telah menempatkan wanita secara khusus dalam surat An-Nisa’, surah ke 4 yang terdiri dari 176 ayat.

Wanita ditempatkan pada posisi yang sangat terhormat dan mulia sesuai dengan kodrat dan tabiatnya, sesuai dengan kaum laki-laki dalam masalah kemanusiaan dan hak-haknya. Dalam Islam kedudukan wanita dan laki-laki adalah sama. Sama-sama makhluk Allah, sama-sama menyembah Allah dan pahala mereka sesuai dengan kadar ketaqwaan mereka kepada Allah SWT.

Allah berfirman : “Orang-orang yang beriman, laki-laki dan perempuan, sebagian mereka menjadi penolong bagi sebagian yang lain. Mereka memerintahkan (berbuat) apa yang benar dan melarang apa yang salah dan mendirikan sholat dan menunaikan zakat dan taat kepada Allah dan Rosul-Nya. Mereka akan mendapatkan rahmat Allah. Sungguh Allah SWT Mahaperkasa dan Maha bijaksana “(QS. At-Taubah ayat 71).

Allah SWT juga berfirman dalam QS. An-Nisa ayat 124: “Barang siapa mengerjakan amal-amal saleh, baik laki-laki atau perempuan sedang ia orang yang beriman, maka mereka akan masuk ke dalam surga dan mereka tidak akan dianiaya walau sedikitpun.”

Alhamdulillah saya wanita Indonesia beragama islam, sudah mendapatkan perlindungan baik secara hukum negara dan hukum agama islam. Saya mewakili wanita Indonesia sudah mendapatkan hak-hak saya sama seperti hak-hak yang diterima laki-laki dalam semua bidang kehidupan.

Apalagi di Indonesia diterapkan adanya emansipasi wanita. Wanita punya hak dalam meniti karier, punya hak yang sama di mata hukum dan mendapatkan perlakuan yang adil. Indonesia sudah merdeka selama 76 tahun, peran warga negara baik laki-laki dan wanita sama, tidak ada perbedaan gender. Wanita sudah banyak yang mengisi kemerdekaan bangsa ini, itu artinya wanita Indonesia dapat memajukan Indonesia bersama-sama kaum laki-laki.

Di zaman serba modern ada yang memperlakukan wanita sebagai budak dan pemuas sek laki-laki. Ini terjadi di negara-negara yang dikuasai kelompok radikal intoleransi, mereka menggunakan agama Islam hanya sebagai kedok saja.

Aturan di negara penganut khilafah radikal intoleransi di antaranya: wanita harus bodoh, tidak boleh sekolah, tidak boleh cerdas, tidak boleh belajar membaca dan menulis. Wanita harus tertutup tidak sedikitpun tubuhnya kelihatan. Mereka memakai cadar (nikob), tubunya terbungkus dengan pakaian yang serba besar dan kedodoran.

BACA JUGA  Perempuan dan Anak di Medan Teror: Urgensi Kontra-Terorisme

Wanita tidak boleh bekerja, tidak boleh keluar rumah, tidak boleh bepergian. Wanita harus bodoh, mereka diciptakan hanya untuk pemuas nafsu laki-laki, pemuas sek para hidung belang. Mereka tak ubahnya sebagai mesin untuk melahirkan anak, tanpa diperhatikan betapa berat pengorbanan mengandung, mendidik dan membesarkan anak.

Wanita tidak dihargai sama sekali, tidak boleh mengeluarkan pendapat dan yang paling mengerikan wanita dianggap rendah dan ditindas dengan kejam bahkan sampai dibunuh karena berusaha melawan kesewenang-wenangan laki-laki.

Laki-laki yang memperlakukan wanita seperti binatang tak ubahnya laki-laki bajingan yang selalu memakai atribut agama untuk menutupi kebusukan prilaku dan perbuatannya terhadap wanita. Untuk itu wanita harus cerdas dan banyak membaca. Jangan mau ikut dan bahkan menjadi pendukung kelompok wahabi, salafi, takfiri, ISIS, HTI, FPI, PKS, JI, JAD, NII dan lain-lain chield leadersnya.

Alhamdulillah saya wanita Indonesia berterima kasih kepada bangsa negara dan agama yang saya anut untuk terus melindungi hak-hak wanita. Walau di Indonesia ada sebagian kecil ada masalah dengan kelompok radikal intoleransi, tapi Indonesia masih terjaga. Indonesia tidak mengalami kemunduran.

Negara Suriah, negara Afganistan, kaum wanita hidup seperti pada zaman jahiliyah. Jauh dari emansipasi wanita. Di Indonesia wanita diberi kebebasan dalam menempuh pendidikan sama seperti laki-laki. Bebas bekerja, bebas bersuara, bebas berpolitik dan memiliki hak yang sama seperti laki-laki.

Ayo wanita Indonesia luangkan waktumu untuk terus membaca dan berkarya, jadilah manusia cerdas. Agar engkau ditakuti oleh kelompok radikal intoleransi yang saat ini juga berkembang di Indonesia. Jaga diri dari pengaruh dan tipu daya kelompok wahabi, salafi, takfiri, HTI, ISIS, FPI, PKS cs. Mereka adalah kelompok radikal intoleransi yang ingin mengganti dasar negara pancasila menjadi dasar negara khilafah.

Kita para wanita Indonesia tidak boleh diam. Mari angkat pena kalian, suarakan buah pikiran wanita di sosial media. Lawan kelompok radikal intoleransi. Lawan para pengasong khilafah, jadilah garda terdepan untuk mengusir kelompok cingkrang cadar yang berkedok agama di Indonesia.

Indonesia damai tanpa ada khilafah pengacau negara dan perampas hak-hak asasi kaum wanita Indonesia. Saatnya bangkit wanita Indonesia, mereka kelompok khilafah radikal intoleransi harus hengkang dari bumi pertiwi ini. Jangan nodai perjuangan Raden Ajeng Kartini yang telah memperjuangkan nasib kaumnya agar bisa setara dengan laki-laki.

Nurul Azizah
Nurul Azizah
Penulis buku "Muslimat NU di Sarang Wahabi"

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru