31.8 C
Jakarta
Array

Waktu Utama Berdoa

Artikel Trending

Waktu Utama Berdoa
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Doa merupakan unsur paling esensial dalam kehidupan manusia. Tak ayal, setelah berbagai cara kita lakukan, doa tak pernah ketinggalan. Sebab, manusia hanya bisa berusaha, sementara yang berkuasa dan berkehendak secara mutlak hanya Tuhan. Jadi, sekuat apapun tenaga yang dikeluarkan oleh manusia, jikah Alah tidak berkendak, maka tidak akan terjadi atau tercapai. Oleh sebab itu, doa menjadi sesuatu yang sepaket dengan usaha.

Tentu dari kita pernah atau bahkan sering mengalami titik keputus-asaan. Misalnya, sudah berusaha sekuat tenaga, harta, bahkan nyawa agar dapat pergi menunaikan ibadah haji, akan tetapi belum terwujud. Bahkan sudah berdoa; “mengemis” sambil menangis memohon kepada Allah, akan tetapi belum ada tanda-tanda yang lebih baik.

Nah, barangkali sahabat www.www.harakatuna.com/harakatuna, yang sedang merasakan bahwa doa-doa belum terkabulkan, bisa menyimak beberapa waktu utama (mustajab) berdoa.

Pertama, saat adzan berkumandang. Ada sebuah riwayat dari Sahl bin Saad, bahwa Rasulullah Saw bersabda: “Ada dua yang tertolak atau jarang tertolak; Doa ketika saat adzan dan saat perang berkecamuk.” (HR. Abu Daud, Baihaqi, dan Hakim).

Kedua, doa diantara adzan dan iqamah. Dari Anas bin Malik, Rasulullah SAW bersabda: “Doa diantara adzan dan iqamah tidak tertolak, maka berdoalah kamu.” (HR. Ahmad). Momentum seperti ini jarang diketahui oleh masyarakat secara luas. Padahal, waktu utama doa ini, bagi orang beriman yang rajin mengerjakan shalat jamaah, setiap hari pasti akan dilalui.

Namun sayang seribu kali sayang, waktu utama doa tersebut justru malah lebih digunakan untuk berbincangkan sesuatu yang tidak berguna (gosip dan lain sebagainya) kepada lawan bicara, ketimbang memanjatkan doa-doa. Maka, saat ini juga, waktu-waktu diantara adzan dan iqamah harus dimaksimalkan untuk memohon  kemudahan dan keberhasilan kepada Allah SWT.

Ketiga, setiap salam pada saat shalat wajib. Sifat Arrahman dan Arrahim Allah SWT memang sangat luas. Namun, manusia terkadang manusia sendiri tidak memaksimalkan dua sifat agung tersebut. Buktinya, Allah memberikan banyak waktu utama doa.

Suatu hari, ada yang bertanya kepada Rasulullah, “Kapan doa kita didengar oleh Allah? Beliau menjawab; Di akhir malam dan shalat wajib.” (HR. Tirmidzi, 3499).

Keempat, di hari Rabu, diantara Dzuhur dan Ashar. Jujur harus diakui bahwa waktu keempat ini jarang diketahui oleh kebanyakan muslimin.

Hal ini sebagaimana yang diceritkan oleh Jabir bin Abdullah: “Nabi Muhammad SAW berdoa di Masjid Al-Fath 3 kali , yaitu pada hari Senin, Selasa, dan Rabu. Pada hari Rabu-lah doanya dikabulkan, yaitu diantara dua shalat.” Kondisi bahwa pada hari Rabu doa dikabulkan, dilihat pada diri rasulullah dari kegembiraan di wajah beliau. Lantas Jabir berkata: “ Tidaklah suatu perkara penting yng berat pada saya kecuali saya memilih waktu ini untuk berdoa, dan saya mndapati dikabulakknya doa saya.” “Pada hari Rabu-lah doanya dikabulkan, yaitu antara dzuhur dan ashar. (HR. Ahmad, No. 14603). [n].

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru