30.1 C
Jakarta
Array

Usai Teror Sepekan, Masjid New Zealand Kembali Dibuka untuk Umum

Artikel Trending

Usai Teror Sepekan, Masjid New Zealand Kembali Dibuka untuk Umum
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Wellington – Masjid Al Noor dan Masjid Linwood di Christchurch, New Zealand, yang menjadi lokasi teror mematikan yang menewaskan 50 orang telah dibuka kembali. Orang-orang diperbolehkan masuk ke dalam masjid untuk pertama kalinya sejak teror terjadi Jumat (15/3) pekan lalu.

Seperti dilansir media setempat, New Zealand Herald dan Stuff.co.nz, Sabtu (23/3/2019), kedua masjid itu ditutup sejak teror terjadi pekan lalu. Di dalam masjid, kelompok kecil itu berdoa dan memberikan penghormatan untuk para korban teror. Tepat pada Jumat (22/3) siang waktu setempat, pihak kepolisian menyerahkan kembali kedua masjid itu kepada komunitas muslim setempat.

Di Masjid Al Noor, kelompok pertama yang beranggotakan 15 orang hanya diperbolehkan berada di dalam masjid selama 5 menit, dengan prioritas diberikan kepada para wanita yang membawa anak-anak dan orang-orang yang akan kembali ke negara asalnya. Tidak diperbolehkan mengambil foto di dalam masjid.

New Zealand Herald yang ikut masuk ke dalam Masjid Al Noor melaporkan suasana masjid yang damai. Menurut New Zealand Herald, nyaris tidak ada bekas yang menunjukkan bahwa tragedi mengerikan terjadi di dalam masjid sepekan lalu. Sedikitnya 41 orang tewas dalam penembakan brutal di masjid itu.

Bau cat baru menyeruak kuat di bagian dalam masjid yang dindingnya baru saja dicat warna putih. Udara di dalam masjid sangat sejuk, dengan bagian lantai masih dilapisi karpet yang sedikit terkoyak. Beberapa ruangan di dalam bangunan ini masih terkunci. Lubang-lubang bekas peluru telah ditambal dan terhapus. Kaca-kaca yang pecah telah diperbaiki. Di bagian luar, sekumpulan bunga mawar tampak baru ditanam di halaman.

Kesan yang sama dirasakan Rehanna Ali yang tergabung dalam kelompok kecil yang diperbolehkan masuk ke dalam Masjid Al Noor untuk pertama kali usai teror. “Sungguh penuh kedamaian, kedamaian yang sangat mendalam. Sungguh indah,” sebutnya.

Dua pria terlihat berlutut di sisi kanan ruang ibadah utama dan empat wanita berdoa di sisi kiri. Suasananya sangat sunyi, dengan suara pendingin udara sayup-sayup terdengar. Gambaran ini menjadi pengingat kecil soal seperti apa situasi di dalam masjid sebelum teror mematikan terjadi.

Ratusan orang tampak menunggu di luar masjid. Salah satunya Issa Khan yang datang dari wilayah Hamilton. “Saya akan masuk ke dalam, berdoa untuk masjid tersebut dan berdoa untuk perdamaian,” ucapnya.

Hosef Yohra yang ada di dalam masjid saat penembakan terjadi, menyatakan ingin segera kembali beribadah di dalam. “Sekarang. Kami siap sekarang,” ujarnya.

Sumber Detik Com

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru