Harakatuna.com. Karawang – Badan Narkotika Nasional (BNN) Karawang menunjuk Universitas Negeri Singaperbangsa (Unsika) Karawang menjadi pilot project dalam mènanggulangi kejahatan narkotika, radikalisme, dan korupsi. Nantinya kampus Unsika akan membuka mata kuliah atau kegiatan lain yang berhubungan dengan penanggulangan narkotika, radikalisme dan korupsi.
“Kami menunjuk Unsika menjadi pilot project bagi kampus-kampus lain di Karawang. Pembangunan wawasan berkebangsaan akan diterapkan oleh mahasiswa dan mahasiswi untuk menangkal peredaran narkotika, paham radikal dan korupsi dilingkungan perguruan tinggi,” kata Kepala BNN Karawang, R. Dea Rhinofa, Minggu (31/7/21).
Menurut Dea, Unsika menjadi project percontohan dilingkungan perguruan tinggi di Karawang. Program ini merupakan kerjasama Badan Narkotika Nasional dengan pihak kampus. Program ini bertujuan untuk memberi contoh penanggulangan radikalisme dan terorisme di dunia kampus.
Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN RI), Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) secara nasional tengah mencanangkan program pembangunan berwawasan kebangsaan dalam menangkal kejahatan narkotika, teroris, dan korupsi di lingkungan perguruan tinggi.
Sementara itu Rektor Unsika Prof.DR. Sri Mulyani menyambut baik penunjukan Unsika menjadi pilot project bagi kampud lain di Karawang. Apalagi ini sejalan dengan visi misi Unsika.
“Unsika siap menjadi pilot project dan siap mengimplementasikannya dalam Mata Kuliah Wajib Kurikulum (MKWK) berbasis Pembangunan Berwawasan Kebangsaan Dalam Menangkal Kejahatan Narkotika, Korupsi Dan Terorisme” kata Sri Mulayani yang juga Ketua Forum Perguruan Tinggi Anti Narkoba Karawang (Fortika) Karawang.
Sri Mulyani berharap, program ini dapat menjadikan Unsika sebagai kampus yang bersih dari narkotika, paham radikalisme, dan korupsi. Pentingnya lagi ini dapat memperbaiki etika mahasiswa baik secara vertikal (kepada Tuhan) maupun secara horizontal.