Harakatuna.com. Malang – Universitas Islam Malang (Unisma) mengenalkan Islam yang moderat, anti radikalisme serta berkomitmen menjadi pelopor deradikalisasi kepada dunia. Hal itu digaungkan melalui seminar bertajuk “Islam, Nahdlatul Ulama and Religious, Deradicalization Unisma”, belum lama ini.
Seminar itu dihadiri oleh mahasiswa Unisma serta mahasiswa-mahasiswa negara tetangga. Di antaranya Australia, Sudan, Arab Saudi, Taiwan, serta Malaysia, melalui aplikasi Zoom Video Communications.
Rektor Unisma Prof. Dr. Maskuri, M.Si. menyampaikan melalui one day seminar tersebut bahwa Unisma dapat menggelorakan Islam rahmatan lil alamin. Di mana Islam meletakkan dasar perdamaian. Bukan meletakkan Islam pada ekstrimisme, radikaliseme intoleran, bahkan liberal.
“Maka di situ ada unsur religius deradikalisme. Sesungguhnya agama Islam merupakan agama yang damai, bukan agama teroris, tidak menakutkan dan harus dijauhi. Justru Islam bisa memantik kehidupan damai,” kata dia.
Sementara itu, Wakil Rektor 1 bidang akademik dan kerja sama Unisma Prof. Drs. Junaidi menambahkan, seminar ini sebagai salah satu rangkaian anniversary ke-22 Unisma sekaligus peringatan satu abad NU. Tujuannya, meluruskan pandangan terhadap Islam dan NU.
Dengan begitu, ke depan ada pemahaman baru tentang Islam yang harmoni. “Mudah-mudahan dengan perubahan mindset tentang Islam, mereka lebih terbuka dan tertarik belajar tetang Islam,” ujarnya.