27.7 C
Jakarta
spot_img

Unila Sosialisasi Penguatan Ekosistem Moderasi Beragama

Artikel Trending

AkhbarDaerahUnila Sosialisasi Penguatan Ekosistem Moderasi Beragama
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Bandar Lampung – Universitas Lampung (Unila) bersama Loka Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Keagamaan Bandar Lampung menggelar Sosialisasi Penguatan Ekosistem Moderasi Beragama di Perguruan Tinggi.

Kegiatan diselenggarakan di Gedung A Dekanat Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Kamis (14/11/2024). Sosialisasi digelar untuk mendorong umat, khususnya di lingkup perguruan tinggi, untuk menerapkan nilai-nilai toleransi, menghargai perbedaan, dan menghindari sikap ekstrem dalam praktik beragama.

Kepala Loka Diklat Keagamaan Bandar Lampung Agus Apriansyah, menyampaikan dalam lingkup perguruan tinggi, ancaman intoleransi dan radikalisme berdampak negatif pada lingkungan akademik. Dengan Perpres Nomor 58 tahun 2023, perguruan tinggi diharapkan aktif memperkuat nilai-nilai moderasi beragama.

“Sosialisasi dan pembinaan moderasi beragama di lingkungan kampus merupakan langkah strategis untuk memastikan kampus menjadi ruang yang aman, inklusif, dan bebas dari pengaruh ekstremisme, serta wujud nyata pengamalan nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa,” ujar Agus.

Sementara itu Rektor Unila Prof. Lusmeilia Afriani, menyampaikan, saat ini jumlah mahasiswa Unila sekitar 39 ribu dengan 1.400 dosen. Menurutnya, mahasiswa maupun dosen yang ada di Unila berasal dari latar belakang sangat beragam. 

BACA JUGA  DPR Dorong BNPT Sinergi dengan Pemda Perbanyak Ruang Lintas Agama

Bukan sekadar suku, namun juga agama, keyakinan, bahkan perbedaan aliran keagamaannya sebagai sebuah pilihan. “Kami sadari keragaman ini menunjukkan kekuatan sekaligus tantangan. Sebagai entitas insan akademik, ini menjadi kekuatan yang sangat besar untuk menjadi bagian dari pembangunan peradaban. Ini tugas kita bersama untuk menghadapi perbedaan dengan kebersamaan,” kata Prof. Lusmeilia.

Kepala Badan Moderasi Beragama dan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Prof. Dr. Suyitno, menyampaikan, berdasarkan data 279 juta penduduk Indonesia merupakan pengguna internet aktif.  Kondisi ini, kata dia berpengaruh terhadap generasi muda yang lebih tertarik dan merespons isu keberagaman budaya asing.

“Dengan era yang semakin digital kita harus bertransformasi, tentu banyak tantangan terutama dalam menumbuhkan karakter generasi muda, serta keberagaman di era sekarang,” katanya.

Menurutnya, salah satu cara yakni dosen mata kuliah agama harus membuat transformasi dalam era digital melalui berbagai platform.

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru