Harakatuna.com. Surabaya-Momen Hari Kebangkitan Nasional pada tahun 2018 dimanfaatkan oleh Universitas Airlangga untuk lebih menguatkan ideologi Pancasila di kalangan civitas akademik.
Hal itu diungkapkan oleh Rektor Universitas Airlangga (Unair) Prof. Nasih pada saat upacara dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Nasional, Senin (21/5/2018).
“Tidak ada ruang di Unair bagi civitas yang anti Pancasila. Apabila ada yang anti Pancasila, akan diminta mengundurkan diri dan diberhentikan,” kata Prof. Nasih.
Terkait dengan informasi bahwa ada beberapa civitas Unair yang terpapar radikalisme, Prof. Nasih menegaskan akan terus melakukan penelusuran dan penyelidikan atas hal itu. “Pihak Unair akan terus melakukan penelusuran dan jika terbukti, maka pihak Unair siap memberhentikan,” tegasnya.
“Tidak ada ruang di Unair bagi mereka yang tidak selaras dengan visi misi Universitas dan upaya Universitas untuk mewujudkan Indonesia yang adil dan beradab. Terlebih, bagi PNS di lingkungan UNAIR, jika terbukti melakukan sikap yang anti Pancasila, maka status sebagai PNS akan langsung dicabut,” lanjut Guru Besar Fakuktas Ekonomi dan Bisnis itu.
Sebagai informasi, dalam momen yang sama, seluruh civitas akademik Unair juga turut menandatangani spanduk pernyataan sikap untuk memerangi radikalisme. Spanduk yang sama juga ditujukan untuk menegaskan sikap Unair dalam memerangi radikalisme dan terorisme.
sumber: beritajatim