Harakatuna.com. Bandung – Penyelenggaraan kegiatan Jawa Barat Bermunajat untuk Keselamatan Bangsa yang diselenggarakan oleh Arus Informasi Santri (AIS) Jawa Barat, Sabtu (26/1/2019) bertempat di Masjid Raya Bandung berlangsung khidamat, damai dan meriah.
Pada kegiatan tersebut, selain diisi dengan munajat atau doa bersama umat Islam Jawa Barat, Perwakilan Jakarta dan Banten juga diselenggarakan deklarasi menolak politisasi masjid dan kegiatan politik praktis di Masjid. Dalam deklarasi ini, diikuti oleh sekitar 15.000 orang jamaah yang terdiri dari perwakilan pimpinan Pondok Pesantren, pengurus DKM, majlis taklim dan masyarakat umum dengan pembacaan naskah secara bersama-sama.
Adapun bunyi Naskah Deklarasi Tolak Politisasi dan Kegiatan Politik Praktis di Masjid adalah sebagai berikut:
- Kami para Pengurus Pesantren, Dewan Kemakmuran Masjid, Majlis Taklim, dan Santri se-Jawa Barat, dan perwakilan Jakarta dan Banten menyatakan komitmen untuk menjaga masjid dari politisasi dan kegiatan politik praktis, penyebaran hoax dan fitnah, ujaran kebencian, radikalisme dan terorisme.
- Berkomitmen menjadikan masjid sebagai pusat ibadah, dan kegiatan sosial keagamaan yang menebarkan kedamaian dan nilai-nilai Islam Rahmatan lil ‘alamini.
Untuk diketahui, Jawa Barat Bermunajat untuk Keselamatan Negeri dihadiri oleh Gubernur Jawa Barat, Mochamad Ridwan Kamil, Mantan Gubernur NTB, TGB Zainul Majdi, Pimpinan PP. Assalam Bandung, Habib Syarief Muhammad Alaydrus, Ketua DKM Masjid Raya Jabar, KH. Mukhtar Ganda Atmaja, Habib Umar Assegaf, Presiden Majelis Dzikir RI 1, Habib Salim Jindan Baharun serta para Habaib, Ajengan, Kiai, Ustadz dan lainnya. (mihrab)