30.8 C
Jakarta

Ulama Dunia Serukan Perlindungan untuk Masjid Al-Aqsa dari Yudaisasi Israel

Artikel Trending

AkhbarInternasionalUlama Dunia Serukan Perlindungan untuk Masjid Al-Aqsa dari Yudaisasi Israel
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Yerusalem – Persatuan Cendekiawan Muslim Internasional (IUMS) mengecam dan menolak Yudaisasi Israel yang “agresif” di kota Yerusalem dan Masjid Al-Aqsa.

Para ulama menyerukan agar kota Yerusalem dan Masjid Al-Aqsa dilindungi dalam menghadapi “kejahatan keji” Yudaisasi Israel. IUMS berkomentar setelah laporan lokal tentang penggalian baru oleh Israel di dekat Tembok Buraq (Ratapan) di Yerusalem.

Penggalian semacam itu, menurut IUMS, adalah bagian upaya Yudaisasi Israel untuk alun-alun di depan tembok yang berdekatan dengan Tempat Suci Al-Aqsa.

IUMS menambahkan Israel mencegah warga dari luar Kota Tua Yerusalem memasuki Masjid Al-Aqsa dengan dalih untuk memerangi pandemi virus corona. Sementara itu, Israel memanfaatkan penutupan tersebut untuk melakukan perubahan di distrik tersebut.

“Kami menolak setiap dan semua upaya (oleh Israel) untuk mencuri lebih banyak tanah Palestina dan mengubah identitas kota suci itu termasuk Yudaisasi yang sedang direncanakan Israel ,” papar pernyataan Israel.

IUMS menyerukan kepada dunia Arab dan Muslim, khususnya negara-negara yang tetap setia pada perjuangan Palestina dan belum menormalisasi hubungan dengan Israel, serta kelompok hak asasi manusia (HAM) dan kemanusiaan internasional untuk melindungi Masjid Al-Aqsa dan Yerusalem dari berbagai serangan berulang dan provokatif oleh Israel untuk menghapus identitas kota.

BACA JUGA  Pengadilan PBB akan Evaluasi Implikasi Pendudukan Israel

Palestina berkomitmen untuk Yerusalem Timur sebagai ibu kota negara Palestina merdeka atas dasar resolusi dan legitimasi internasional. Aneksasi Israel atas Yerusalem pada 1981 tetap ilegal menurut hukum internasional.

Pada Rabu, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Palestina memperingatkan, “Rencana Israel untuk membagi Masjid Al-Aqsa secara spasial dan menghapus pengelolaan eksklusif situs suci dari departemen (wakaf) Islam.”

Tindakan ini menyusul serangan oleh para surveyor yang berusaha untuk Yudaisasi, dilindungi para petugas polisi, untuk mensurvei semua bagian Masjid Al-Aqsa.

Kompleks masjid meliputi area seluas 36 hektar dan merupakan tempat paling suci ketiga bagi umat Islam di dunia setelah Masjid di Makkah dan Madinah.

Meski demikian, Masjid Al-Aqsa sering diserbu para pemukim Yahudi dan polisi Israel, biasanya dari gerbang yang mengarah dari Buraq Wall Square.

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru