30.8 C
Jakarta
spot_img

UAH Paparkan Pentingnya Wasathiyah dalam Kehidupan

Artikel Trending

AkhbarNasionalUAH Paparkan Pentingnya Wasathiyah dalam Kehidupan
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Jakarta – Dr. Adi Hidayat, Lc., M.A., atau yang lebih dikenal dengan panggilan Ustaz Adi Hidayat, menyampaikan pentingnya konsep Wasathiyah dalam membentuk kehidupan yang sukses dan bahagia, baik di dunia maupun di akhirat. Pernyataan tersebut ia ungkapkan saat menyampaikan materi dalam acara Pengkajian Ramadan PP Muhammadiyah 1446 H yang diadakan di Auditorium KH Ahmad Azhar Basyir Gedung Cendekia, pada Jumat (07/02/25).

Pada kesempatan tersebut, Ustaz Adi membahas topik “Tafsir Al-Qur’an tentang Wasathiyah”. Ia menjelaskan bahwa dalam Al-Qur’an, konsep Wasathiyah hanya disebutkan dalam satu ayat, yaitu Q.S. Al-Baqarah ayat 143. “Al-Baqarah terdiri dari 286 ayat, yang jika dibagi dua, ayat 143 terletak tepat di tengah. Ini menjadi petunjuk langsung dari Allah tentang Wasathiyah, yang disampaikan melalui Jibril kepada Nabi Muhammad SAW,” ujarnya.

Lebih lanjut, Ustaz Adi mengutip Tafsir Al-Baghawi mengenai Asbabun Nuzul ayat ini yang menceritakan kisah orang Yahudi yang menetapkan standar terbaik berdasarkan tempat atau seseorang. “Jika ingin mengambil standar yang terbaik, tidak bisa hanya mengacu pada tempat atau orang, tetapi pada karakteristik atau sifat-sifat yang membentuknya,” tambah Adi. Ia menekankan bahwa ayat ini merupakan petunjuk dari Allah untuk membawa umat manusia menuju kehidupan yang lebih unggul dan berkualitas.

Ustaz Adi juga menyampaikan bahwa Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) dan Perserikatan Muhammadiyah seharusnya menjadikan Wasathiyah sebagai standar untuk menjadi lembaga yang unggul dan teladan. “Jika kita menerapkan Wasathiyah dalam kehidupan, maka kita akan menjadi sosok yang ideal dan bisa menjadi teladan bagi masyarakat,” jelasnya.

BACA JUGA  BNPT Fokuskan Program Pencegahan Terorisme 2025 Lebih Dekat dengan Masyarakat

Dalam pemaparan selanjutnya, Ustaz Adi menjelaskan bahwa sumber utama dari Wasathiyah adalah Al-Qur’an. Menurutnya, pemahaman Al-Qur’an harus lebih dari sekadar bacaan. “Al-Qur’an bukan hanya untuk dibaca, tetapi sebagai pedoman hidup yang dirancang oleh Allah untuk membimbing umat manusia,” ujarnya. Ustaz Adi menjelaskan bahwa Al-Fatihah hingga An-Naas adalah kurikulum kehidupan yang mengajarkan kita untuk menjadi manusia unggul dan sukses.

“Al-Qur’an turun di bulan yang istimewa karena membawa pesan yang istimewa pula. Pesan dalam Al-Qur’an itu berkemajuan, indah, dan mencerahkan. Jika diterapkan dalam kehidupan, maka kita akan menjadi sosok teladan yang sukses di dunia dan akhirat,” tambahnya.

Lebih jauh, Ustaz Adi menjelaskan bahwa Al-Qur’an memberikan urutan yang indah dalam proses pemahaman. “Membaca adalah langkah pertama untuk memahami Al-Qur’an. Setelah itu, ada tilawah, tafakur, tadabbur, tanabbur, dan akhirnya implementasi, yaitu tadzakur (mengingat Allah),” ungkapnya. Ia menekankan pentingnya memulai dengan membaca meskipun belum sepenuhnya memahami artinya, karena dari situ lah kita bisa belajar cara membacanya dengan baik.

Di akhir sesi, Ustaz Adi memberikan kesempatan kepada empat ulama dari Mesir untuk memberikan pandangan mereka mengenai konsep Wasathiyah. Para peserta juga diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan langsung kepada Ustaz Adi Hidayat terkait topik yang telah disampaikan.

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru