Harakatuna.com. Ankara – Turki mengumumkan bahwa mereka menunda konferensi perdamaian Afghanistan. Ankara menyatakan, konferensi ini akan mereka akan gelar selepas Ramadan.
Konferensi internasional, yang mereka anggap penting untuk masa depan negara yang berperang itu. Mereka tengah berada di tengah penarikan pasukan asing dan meningkatnya kekerasan. Awalnya konferensi perdamaian ini mereka jadwalkan berlangsung sejak 24 April hingga 4 Mei.
“Kami pikir akan bermanfaat untuk menundanya. Kami berkonsultasi dengan Qatar, Amerika Serikat (AS) dan PBB, dan memutuskan untuk mengadakannya setelah perayaan Ramadhan dan Idul Fitri,” kata Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu.
Penundaan konferensi ini akan juga memperpanjang konflik perang antara kedua negara berkonflik itu. Padahal perdamaian mereka sangat butuhkan untuk keselamatan warganya..
“Tidak ada perlu terburu-buru (untuk menggelar pembicaraan) setelah keputusan baru-baru ini oleh AS. Mereka akan segera menarik pasukannya,” sambungnya, seperti relis berita Anadolu Agency pada Rabu (2/14/2021).
Pada saat yang sama mereka masih menunggu Taliban bergabung dengan mereka. Taliban memiliki andil yang cukup besar dalam konferensi ini. Karenanya Taliban perlu mendapatkan perhatian khususu.
Dia menuturkan, konferensi tidak akan berarti tanpa bergabungnya Taliban. Saat ini, jelasnya, Turki memutuskan untuk menundanya dengan beberapa alasan logis. Salah satunya karena tidak ada kejelasan tentang pembentukan delegasi dan partisipasi dari Taliban. Mereka menunggu utusan Taliban terdaftar terlebih dahulu. Karena Taliban adalah bagian negara yang butuh perdamaian secara internasional.
“Tujuannya bukan untuk memulai pembicaraan alternatif dari pembicaraan Doha, tetapi untuk berkontribusi pada prosesnya. Menjadi tuan rumah pertemuan bersama di Istanbul adalah Turki, Qatar dan PBB,” jelasnya.
Cavusoglu menggarisbawahi bahwa Turki melakukan upaya untuk melakukan pertemuan sebelum 1 Mei. Ini karena pasukan AS pada awalnya seharusnya ditarik sepenuhnya dari Afghanistan pada tanggal itu.