Harakatuna.com. Ankara – Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu menyatakan pada Rabu (14/9/2022), kebijakan luar negeri Turki berubah sejalan dengan kepentingan nasional, termasuk menugaskan menteri luar negeri untuk Israel. Dia menekankan bahwa hubungan internasional selalu berubah.
Pernyataan tersebut bisa menyoroti keputusan Turki dalam menormalkan hubungan diplomasi dengan Israel. Cavusoglu mengatakan, sebuah dekrit baru termasuk penunjukan seorang duta besar untuk Tel Aviv siap untuk disampaikan kepada presiden.
Cavusoglu mengatakan, dekrit itu tidak hanya mencakup penunjukan perwakilan Turki untuk Israel tetapi juga tindakan yang komprehensif. Namun, dia tidak menyebutkan nama-nama calon duta besar yang akan mengisi posisi tersebut.
Turki dan Israel telah mengambil langkah untuk menormalkan hubungan, termasuk keputusan pada 17 Agustus dalam memulihkan hubungan diplomatik penuh. Dikutip dari Anadolu Agency, kedua negara sepakat mengangkat kembali duta besar dan konsul jenderal setelah absen empat tahun.
Perjanjian kerja sama juga telah ditandatangani antara kedua negara di bidang penerbangan. Saat ini, perusahaan penerbangan Turki dapat mengatur penerbangan ke Israel.
Selain itu, Cavusoglu juga mengklaim diplomasi Turki baru-baru ini dipuji. Dia menyoroti kesepakatan biji-bijian penting yang membuka jalan bagi ekspor Ukraina melalui Laut Hitam yang mengakhiri kekhawatiran krisis pangan global.
Cavusoglu mencantumkan beberapa pencapaian diplomatik lain yang dicapai oleh Turki. Salah satunya kesepakatan tentang pendaftaran Finlandia dan Swedia untuk masuk dalam aliansi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO). Dalam perjalanan pembahasan itu, memunculkan keuntungan dari konsep strategis NATO serta pengembangan Dewan Turki.