26.1 C
Jakarta

Turki Kecam Aksi Teror di Nice Prancis

Artikel Trending

AkhbarInternasionalTurki Kecam Aksi Teror di Nice Prancis
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Nice – Pemerintah Turki angkat bicara terkait aksi teror di Notre-Dame Basilicia, Nice, Prancis, Kamis (29/10/2020). Serangan seorang oknum bersenjata tajam di sebuah gereja itu telah menyebabkan 3 orang tewas dan sejumlah korban luka.

Dalam pernyataan pers Kementerian Luar Negerinya, Turki mengecam aksi teror. Turki menyatakan bahwa tidak ada alasan apapun yang bisa menjustifikasi pembunuhan warga tidak bersalah di Nice.

“Sangat jelas bahwa mereka yang mengorganisir serangan brutal di tempat suci tersebut tidak memiliki nilai-nilai kemanusiaan, moral, ataupun religiositas,” ujar pernyataan pers Kementerian Luar Negeri Turki, dikutip dari CNN, Kamis, (29/10/2020).

Kementerian Luar Negeri Turki melanjutkan bahwa mereka menyatakan solidaritas terhadap para korban dan keluarga mereka. Mereka turut berduka atas apa yang terjadi dan berharap kasus tersebut dapat segera dituntaskan.

Turki tidak lupa menyinggung isu terorisme yang tengah dihadapi Prancis. Sebagaimana diketahui, dalam dua pekan terakhir, total sudah dua kali Prancis berhadapan dengan aksi Teror.

Sebelum kasus di Nice, kasus serupa terjadi pada 16 Oktober lalu di Paris yang menewaskan seorang guru bernama Samuel Paty.

BACA JUGA  Pengadilan Tinggi India Tunda Pelarangan Madrasah

“Sebagai negara yang berurusan dengan berbagai macam terorisme dan kehilangan warga karenanya, kami menekankan solidaritas dengan warga Prancis, terutama penduduk Nice, terkait perang terhadap terorisme,” ujar Kementerian Luar Negeri Turki menambahkan.

Belum diketahui apakah pernyataan terbaru dari Turki tersebut sekaligus sebagai ajakan ‘gencatan’ dengan Prancis. Beberapa hari terakhir, hubungan kedua negara memanas karena ucapan Presiden Emmanuel Macron dan karikatur dari Charlie Hebdo.

Emmanuel Macron menuding Islam Radikal sebagai dalang di balik sejumlah aksi teror di Prancis. Menurutnya, hal tersebut sebagai hasil dari krisis Islam. Oleh karena itu, dia akan bertindak lebih tegas terhadap komunitas Islam yang dirasa radikal, termasuk menutup masjid yang melindungi mereka.

Hal itu diperburuk dengan dukungan penerbitan kembali karikatur Nabi Muhammad dari majalah Charlie Hebdo. Bahkan, Charlie Hebdo edisi pekan ini menampilkan karikatur Erdogan sebagai sampul utamanya. Hal itu mendorong boikot produk-produk Prancis oleh Turki.

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru