30.9 C
Jakarta

Turki Akan Usir Pasukan Suriah dari Idlib Minggu Ini

Artikel Trending

AkhbarInternasionalTurki Akan Usir Pasukan Suriah dari Idlib Minggu Ini
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Ankara – Turki akan mendorong pasukan Suriah menjauh dari pos pengawasan militernya di wilayah barat laut Idlib minggu ini. Hal itu dikatakan oleh Presiden Turki Recep Tayyep Erdogan, meskipun militer Suriah – yang didukung Rusia – terus bergerak maju.

“Kami berencana untuk membebaskan pos pengamatan kami dari sekitarnya. Pasukan pemerintah Suriah) pada akhir bulan ini, dengan satu atau lain cara,” kata Erdogan. Hal ini disampaikan kepada anggota parlemen dalam sebuah pidato seperti dikutip dari Reuters, Rabu (26/2/2020).

Erdogan dalam pidatonya juga mengatakan bahwa ia berharap masalah penggunaan ruang udara di atas Idlib akan segera teratasi. Rusia mengendalikan ruang udara kawasan itu dan telah mengebom pemberontak yang didukung Turki. Sehingga setiap hari mendukung serangan oleh pasukan pemerintah Suriah.

Ankara telah mengirim ribuan pasukan dan truk bermuatan peralatan ke wilayah itu. Di sudut barat laut Suriah yang berbatasan dengan Turki. Untuk mendukung pemberontak dan Erdogan telah berjanji untuk mendorong kembali pasukan Presiden Suriah Bashar al-Assad.

Pasukan Bashar al-Assad Akan Diusir dari Turki

Tetapi pasukan Assad mendapatkan keuntungan baru di provinsi Idlib selatan di mana mereka mengambil sejumlah desa pada hari Rabu. Demikian laporan Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, sebuah lembaga monitor perang, dan outlet berita militer yang dijalankan oleh Hezbollah, sekutu Assad di Lebanon.

“Tujuan langsung pasukan pro-pemerintah adalah untuk mencapai kota Kafar Aweed, merebut wilayah ini akan memaksa pemberontak untuk menarik diri dari wilayah yang lebih luas termasuk pijakan terakhir mereka yang tersisa di provinsi Hama,” kata Direktur Observatorium Rami Abdulrahman.

Tentara Suriah mengatakan telah merebut banyak desa dan kota dalam beberapa hari terakhir di selatan provinsi Idlib, menggambarkan wilayah yang direbut sebagai persimpangan penting antara wilayah yang dikuasai pemberontak.

BACA JUGA  Hubungan Siber Israel-Arab akan Picu Malapetaka

Erdogan pertama kali menuntut pasukan Assad untuk mundur di belakang barisan pos pengamatan Turki pada akhir bulan ini pada 5 Februari lalu, atau Turki akan mengusir mereka.

Turki mendirikan 12 pos pengamatan di sekitar “zona de-eskalasi” di Idlib berdasarkan perjanjian 2017 dengan Rusia dan Iran, tetapi beberapa dari mereka sekarang berada di belakang garis depan pemerintah Suriah.

Menurut sumber-sumber pemberontak dan Turki gerilyawan Suriah yang didukung oleh militer Turki merebut kota Nairab di Idlib minggu ini. Ini adalah daerah pertama yang direbut dari pasukan pemerintah Suriah.

Kondisi Ankara yang Memanas

Ankara semakin khawatir tentang penumpukan orang-orang terlantar di selatan perbatasannya dengan Suriah. Turki, yang telah menerima 3,6 juta pengungsi Suriah, mengatakan tidak dapat menangani gelombang migran lainnya dan telah menutup perbatasan.

Pasukan pemerintah Suriah bergerak lebih dekat ke kamp-kamp di dekat perbatasan Turki, di mana para migran takut akan dilanda pertempuran.

Para pejabat Turki dan Rusia akan mengadakan perundingan putaran ketiga di Ankara pada hari Rabu yang bertujuan mengurangi ketegangan di wilayah tersebut. Dua putaran sebelumnya di Ankara dan Moskow telah gagal menghasilkan kemajuan nyata.

“Kementerian Luar Negeri Rusia mengharapkan hasil positif,” kata Wakil Menteri Luar Negeri Mikhail Bogdanov yang dikutip kantor berita RIA. Tetapi seorang pejabat Turki tidak optimis.

“Saat ini, diplomasi militer semata-mata sedang dilakukan dan tidak mungkin untuk menyelesaikan masalah di lapangan seperti ini,” kata pejabat Turki itu kepada Reuters.

Ia mengatakan hasil yang jelas tidak mungkin sampai KTT Turki-Rusia-Iran yang direncanakan pada 6 Maret. KTT sehari sebelumnya antara Rusia, Turki, Prancis dan Jerman telah diusulkan, tetapi Moskow belum terdengar menerima gagasan itu.

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru