26.9 C
Jakarta

Menjadi Pribadi Teladan dan Membumikan Islam Moderat

Artikel Trending

Islam dan Timur TengahIslam dan KebangsaanMenjadi Pribadi Teladan dan Membumikan Islam Moderat
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Pada Minggu kemarin saya telah diwisuda di kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Keluarga, teman-teman, apalagi saya pribadi merasa bersyukur dapat menuntaskan studi magister yang super rumit. Semua proses telah saya lalu, sehingga semuanya terbayar.

Menuntaskan studi adalah bagian dari jihad saya sebagai seorang pelajar. Karena, saya berikhtiar sekuat tenaga memerangi sikap malas yang sering membuat saya acuh tak acuh terhadap tugas kuliah. Sehingga, saya menyadari bahwa jihad tidak selamanya tampil di medan perang. Namun, jihad cukup menyelesaikan sesuatu yang belum tuntas, menyempurnakan sesuatu yang kurang, bahkan mengembangkan sesuatu yang stagnan.

Setiap manusia memiliki tanggung jawab, termasuk saya apalagi setelah menyelesaikan perkuliahan. Tanggung jawab yang paling utama adalah menjadikan diri sebagai pribadi yang teladan di tengah-tengah masyarakat, sebagaimana pada surah al-Ahzab ayat 21 Nabi Muhammad Saw. terus belajar untuk menjadi pribadi yang teladan sehingga dapat dicontoh oleh semua umatnya sepanjang masa.

BACA JUGA  Memaknai Mudik pada Tahun Ini

Menjadi pribadi yang teladan memang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Tentu, membutuhkan proses yang panjang. Pribadi yang teladan paling dapat menebarkan pesan-pesan Islam yang ramah di tengah-tengah semesta. Tidak gemar mengadu domba antar sesama. Tidak senang merendahkan saudaranya sendiri. Peduli melihat saudaranya berada dalam nasib yang kurang menguntungkan. Bahkan, tidak merasa paling benar di antara banyak orang.

Lebih dari itu, tugas pelajar yang telah selesai menuntaskan studinya adalah membumikan pesan-pesan Al-Qur’an dengan cara moderat. Moderasi (wasathiyyah) adalah ajaran yang dititipkan Tuhan kepada utusannya untuk diajarkan kepada seluruh manusia. Karena itu, moderasi tidak terbatas pada agama Islam semata, melainkan pula mencakup seluruh agama yang menganut paham monoteis.

Nah, saya terus berupaya membumikan nilai-nilai Islam yang moderat di tengah-tengah semesta, lebih-lebih Indonesia. Karena, moderasi adalah cara untuk mempersatukan perbedaan dan menangkal paham separatis.[]

Dr. (c) Khalilullah, S.Ag., M.Ag.
Dr. (c) Khalilullah, S.Ag., M.Ag.
Penulis kadang menjadi pengarang buku-buku keislaman, kadang menjadi pembicara di beberapa seminar nasional

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru