Harakatuna.com. Washington. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyebut insiden penyerangan truk di Manhattan, New York, sebagai serangan teroris.
Meskipun belum ada kelompok yang bertanggung jawab atas penyerangan tersebut, Trump memperingatkan bahwa AS sangat tidak memperbolehkan ISIS masuk lagi.
“ISIS tidak boleh lagi masuk ke AS. Kita harus amankan negara kita. Saya sangat berdukacita untuk korban tewas dan luka akibat insiden ini,” tulis Trump dalam akun Twitter pribadinya.
Di samping itu, seorang petugas penegak hukum mengatakan bahwa ada sedikit bukti bahwa pelaku melakukan serangan atas nama ISIS.
Dikutip dari NBC, Rabu 1 November 2017, tersangka diidentifikasi sebagai imigran berusia 29 tahun asal Uzbekistan bernama Sayfullo Saipov yang masuk ke AS pada 2010 silam.
Akibat penyerangan ini, delapan orang tewas dan 11 lainnya terluka usai pelaku menabrakkan truknya ke pejalan kaki di West Side of Lower Manhattan, dekat dengan sekolah dan sebuah taman, saat anak-anak dan orang tua bersiap untuk merayakan Halloween.
Diketahui juga, lokasi tersebut sangat dekat dengan World Trade Center yang pernah jadi sasaran teroris Al Qaeda pada 11 September 2001.
Usai menabraki pejalan kaki, pelaku keluar dari kendaraan dan mengacungkan dua senapan. Namun, polisi berhasil melumpuhkannya sebelum ia menembak warga.