Harakatuna.com Lamongan – Tokoh lintas agama di Lamongan menolak segala bentuk kerusuhan dalam bentuk apapun. Aksi menolak kerusuhan ini diwujudkan dengan menggelar doa bersama di Gedung Sasana Krida Jagrakarsa Polres Lamongan, Selasa (18/6/2019).
Tak hanya tokoh lintas agama, acara deklarasi menolak segala bentuk kerusuhan itu juga dihadiri Pemkab Lamongan. “Mari bersama-sama kita saling menjaga keamanan, khususnya di wilayah Lamongan,” ajak Sekkab Lamongan, Yuhronur Efendi saat memberi sambutan.
Yuhronur mengaku langkah Lamongan dalam menjaga stabilitas keamanan telah mendapat apresiasi dari pemerintah pusat dengan diperolehnya penghargaan dalam menangani konflik sosial. “Atas nama Pemkab Lamongan kami ucapkan terima kasih banyak atas komitmen untuk menjaga keamanan khususnya di Lamongan,” ujarnya.
Wakapolres Lamongan, Kompol Imara Utama berharap kegiatan semacam ini bisa saling mendekatkan antara ulama dan umaro. Dia mengajak para tokoh agama dan tokoh masyarakat Lamongan untuk bersama-sama menjaga keamanan negara.
“Saat ini masih berlangsung sidang gugatan pemilu di MK untuk itu mari kita bersama-sama mensikapinya dengan cerdik dan tidak terpengaruh dengan hasutan dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab,” harapnya.
Sementara selain menggelar deklarasi dan doa bersama, para tokoh lintas agama dan masyarakat Lamongan ini juga diisi dengan pemutaran cuplikan video saat aksi 21-22 Mei lalu. Deklarasi dipimpin Ketua FKUB Lamongan, KH Masnur Arif sedangkan istigatsah bersama dipimpin KH.Yazid Ikhsan dan doa dipimpin Ketua MUI Lamongan, KH. Aziz Khoiri dan ceramah kebangsaan ketua PW Muhammadiyah Jatim, KH Prof Saad Ibrahim.
Acara doa bersama dan deklarasi menolak segala bentuk kerusuhan ini ditutup dengan halal bihalal semua tokoh yang hadir. Nampak hadir dalam deklarasi ini ketua PCNU Lamongan, ketua PD Muhammadiyah Lamongan, Dandim Lamongan dan juga forkompimda Lamongan serta tokoh lintas agama di Lamongan.