27.4 C
Jakarta

Tokoh Agama Jadi Pintu Masuk dan Keluar Radikalisme

Artikel Trending

AkhbarNasionalTokoh Agama Jadi Pintu Masuk dan Keluar Radikalisme
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Jakart – Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Brigjen R Ahmad Nurwakhid mengatakan tokoh agama dapat menjadi pintu masuk sekaligus keluar bagi radikalisme dan terorisme di Indonesia. Hal itu dimanfaatkan melalui media sosial.

“Tokoh agama itu menjadi pintu masuk sekaligus potensial menjadi pintu keluar untuk radikalisme dan terorisme,” ujar Ahmad Nurwakhid di Jakarta, Selasa, 30 November 2021.

Nurwakhid menuturkan tokoh agama sebagai pintu masuk radikalisme dan terorisme dapat dilihat dari indeks potensi radikalisme berdasarkan survei BNPT di 2019. Nilainya mencapai 38 persen.

Dia menyebut persentase itu tidak terlepas dari keberadaan konten-konten keagamaan bermuatan intoleran dan radikal di media sosial. Nilainya mencapai 67 persen.

Nurwakhid menyebut angka itu turun saat pandemi covid-19 atau pada awal 2020. Sebab, masyarakat diharuskan beradaptasi dengan dunia digital.

Indeks menurun hingga mencapai angka 12,2 persen. Temuan itu, kata ia, disebabkan masifnya penggunaan media sosial oleh tokoh agama.

BACA JUGA  Pemberontakan di Papua Mengancam Kedaulatan, Ini Kata Pengamat

“Mereka masif melakukan dakwah melalui media sosial, seperti YouTube dan Instagram,” jelas Nurwakhid.

Dia menyebut ulama, kiai, dan guru mengimbangi konten-konten agama bermuatan intoleran dan radikal dengan konten agama moderat. Sehingga, tokoh agama tersebut menjadi pintu keluar bagi radikalisme ataupun terorisme di Indonesia.

“Ini semua yang menjadi ujung tombak, terutama radikalisme dan terorisme yang mengatasnamakan agama adalah tokoh agama,” tegas Nurwakhid.

Dia mengatakan BNPT telah membentuk Gugus Tugas Pemuka Agama di Indonesia. Terdiri dari Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI) maupun Lembaga Persahabatan Ormas Keagamaan (LPOK).

BNPT berpartisipasi aktif mendukung tokoh agama menjadi pintu keluar radikalisme dan terorisme. Hal lain yang juga dapat dilakukan untuk menanggulangi pengaruh radikalisme dan terorisme di Indonesia adalah vaksinasi ideologi Pancasila kepada seluruh elemen masyarakat.

Vaksinasi tersebut melalui penanaman nilai-nilai Pancasila, wawasan kebangsaan, dan ajaran agama moderat. Sehingga masyarakat memiliki kekebalan dari paparan radikalisme dan terorisme.

 

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru