25.4 C
Jakarta

TNI Bentuk Kampung Pancasila untuk Cegah Radikalisme di Era Globalisasi

Artikel Trending

AkhbarDaerahTNI Bentuk Kampung Pancasila untuk Cegah Radikalisme di Era Globalisasi
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Jombang  -Tentara Nasional Indonesia, mengaktifkan kampung Pancasila di sejumlah desa di Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Pembentukan kampung Pancasila tersebut dilakukan dengan media mural guna mencegah dan memutus mata rantai faham radikalisme.

Bahkan, tak hanya mural, para warga juga kembali dingatkan untuk hafal dan mengamalkan sila-sila dalam idilogi negara.

Pengaktifan kampung Pancasila ini tersebar di tiga Kawasan, salah satunya di Kelurahan Kepatihan, Kecamatan Jombang Kota. Pengaktifan kampung Pancasila ini dilakukan dengan menggunakan media mural dan beberapa kegiatan guna mencegah munculnya bibit radikalisme .

Tampak beberapa mural yang dilukis di tembok-tembok kampung, seluruhnya mengambarkan lima sila dalam pancasila. Bahkan, sila pertama yang merupakan ketuhanan yang maha esa, digambarkan dalam bentuk kehidupan toleransi antar umat beragama.

Selain memakai media mural, kampung Pancasila yang dibentuk TNI ini juga menggelar kegiatan lain yang setiap minggu dilakukan. Sagtas kampung Pancasila juga kerap meningatkan warga lain untuk selalu hafal dan mengamalkan sila-sila dalam idilogi negara.

BACA JUGA  Empat Narapidana Teroris Ucap Ikrar Setia Kepada NKRI

Tak ayal, beberapa warga ada yang sempat gagap saat diminta untuk menyebutkan Pancasila. Selain sudah lama tak belajar, para warga juga kerap gugup saat dintanya secara langsung.

“Gemeter, g pernah bertemu bapak bapak Angkatan, tapi hafal sebenarnya saya,” tukas Sumini, pada sejumlah jurnalis, Senin (21/3) siang.

Komandan Kodim 0814 Jombang, Letkol Inf Muhammad Hanafi mengatakan, kampung Pancasila sengaja dibentuk untuk menangkal adanya potensi munculnya radikalisme. Kampung Pancasila juga sebagai bahan edukasi kepada masyarakat untuk tetap cinta pada budaya bangsa ditengah globalisasi yang saat ini terus bergerak massif.

‘”Globalisasi saat ini dengan banyak pengaruh baik positif maupun negative seperti radikalisme dan sebagaianya perlu kita waspadai. Medianya bisa pakai lukisan, kegiatan budaya supaya anak-anak gerenasi kita mencintai budaya Indonesia, seperti toleransi antar umat beragama, gotorong royong dan sebagainya agar tercipta suasana aman dan tentram,” terang Letkol Hanafi.

Ahmad Fairozi
Ahmad Fairozihttps://www.penasantri.id/
Mahasiswa UNUSIA Jakarta, Alumni PP. Annuqayah daerah Lubangsa

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru