30.1 C
Jakarta
Array

Tiga Kalangan yang Mudah Terpengaruh Radikalisme

Artikel Trending

Tiga Kalangan yang Mudah Terpengaruh Radikalisme
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Jakarta. Pendiri Yayasan Prasasti Peradaban Noor Huda Ismail kontra-argumentasi harus dilakukan oleh semua elemen negara terhadap radikalisme. Hal ini disebabkan rentannya masyarakat terpengaruh oleh paham tersebut melalui media sosial dan buku.

Menurutnya, ada tiga kalangan yang paling mudah terpengaruh, yakni mereka yang rendah pengetahuan agamanya, memiliki kesulitan ekonomi, dan terpinggirkan secara sosial.

Ia mencontohkan MJ, seorang terduga teroris yang baru saja Rabu (7/2) lalu tertangkap di Desa Cipancuh, Kecamatan Haurgeulis, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. MJ merupakan pedagang es keliling yang tentu saja penghasilannya tidak seberapa. Ia ditangkap bersama rekannya, ASN.

MJ dan ASN memiliki keterlebitan dengan AH, pelaku teror bom Thamrin dua tahun silam. AH juga tertangkap di wilayah Indramayu dan kini ia sedang menjalani hukuman pidana di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Cipinang, Jakarta Timur.

Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Komisaris Besar Martinur Sitompul menyampaikan bahwa kedua terduga teroris itu dianggap berjejaring dengan Jamaah Ansharud Daulah (JAD) di wilayah Jawa Barat. Menurutnya, penangkapan keduanya merupakan langkah Densus 88 guna mencegah aksi teror yang sedianya bakal dilakukan.

Meskipun tidak menyebut aksi teror yang mana, Martinus menyebut keduanya terlibat sebagai pelaku. Selain itu, mereka juga membuat bahan peledak, penyandang dana, sampai perekrutan simpatisan.

Sumber : Kompas

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru