31.8 C
Jakarta

Tiga Cara Menghidupkan Malam Lailatul Qodar

Artikel Trending

Asas-asas IslamTasawufTiga Cara Menghidupkan Malam Lailatul Qodar
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com – Satu dari banyaknya keistimewaan bulan Ramadan adalah adanya malam Lailatul Qodar. Seperti keterangan dalam kitab suci Al-Quran, bahwa malam Lailatul Qodar ini lebih baik daripada malam seribu bulan. Hal ini lantaran beribadah pada malam Lailatul Qodar pahalanya setara dengan beribadah selama seribu bulan. Dan berikut cara menghidupkan malam Lailatul Qodar sesuai dengan ajaran agama.

Dalam Islam, datangnya malam Lailatul Qodar itu dirahasiakan, Namun demikian, Rasulullah memberikan petunjuk bahwa malam Lailatul Qodar itu berada di 10 hari terakhir bulan Ramadhan.

« تَحَرَّوْا لَيْلَةَ القَدْرِ في الوَتْرِ مِنَ العَشْرِ الأوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ ».

Artinya: “Carilah Lailatul Qodar pada tanggal ganjil di sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan”

Rasulullah sendiri ketika memasuki 10 hari akhir bulan Ramadhan meningkatkan kadar ibadahnya. Hal ini seperti yang diceritakan oleh istrinya, Aisyah

كَانَ رسولُ اللهِ – صلى الله عليه وسلم – يَجْتَهِدُ في رَمَضَانَ مَا لاَ يَجْتَهِدُ في غَيْرِهِ ، وَفِي العَشْرِ الأوَاخِرِ مِنْهُ مَا لا يَجْتَهِدُ في غَيْرِهِ

Artinya: “Rasulullah saw. sangat giat beribadah di bulan Ramadhan melebihi ibadahnya di bulan yang lain, dan pada sepuluh malam terakhirnya beliau lebih giat lagi melebihi hari lainnya”. (HR. Muslim)

BACA JUGA  Tiga Tanda Puasa Ramadhan Membawa Kemenangan Setelah Lebaran

Dalam mencari keutamaan malam Lailatul Qodar, Rasulullah tidak hanya seorang diri, melainkan Rasulullah selalu mengajak keluarganya

كَانَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم إِذَا دَخَلَ اَلْعَشْرُأَيْ: اَلْعَشْرُ اَلْأَخِيرُ مِنْ رَمَضَانَ- شَدَّ مِئْزَرَهُ وَأَحْيَا لَيْلَهُ وَأَيْقَظَ أَهْلَه

Artinya: “Rasulullah Saw biasa ketika memasuki sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan, beliau kencangkan sarungnya, menghidupkan malam-malam tersebut dengan ibadah, dan membangunkan keluarganya untuk beribadah”.

Adapun cara untuk menghidupkan malam Lailatul Qodar itu ada tiga. Cara yang tertinggi yaitu dengan memperbanyak ibadah Shalat, cara yang menengah yaitu dengan memperbanyak zikir atau membaca Al-Quran dan yang simpel adalah dengan melaksanakan Shalat Isya dan Subuh secara berjamaah

وَمَرَاتِبُ إِحْيَائِهَا ثَلَاثَةٌ عُلْيَا وَهِيَ إِحْيَاءُ لَيْلَتِهَا بِالصَّلَاةِ وَوُسْطَى وَهِيَ إِحَيَاءُ مُعْظَمِهَا بِالذِّكْرِ وَدُنْيَا وَهِيَ أَنْ يُصَلِّيَ الْعِشَاءَ فِي جَمَاعَةٍ وَالصُّبْحِ فِي جَمَاعَةٍ

Artinya, “Tingkatan menghidupkan Lailatul Qodar ada tiga. Yang tertinggi adalah menghidupkan Lailatul Qodar dengan Shalat. sedang tingkatan yang sedang adalah menghidupkan Lailatul Qodar dengan zikir. Tingkatan terendah adalah menjalankan Shalat Isya dan Subuh berjamaah.”

Semoga kita semua bisa menjumpai malam Lailatul Qodar dan menghidupkannya dengan 3 cara tersebut. Sehingga pada Akhirnya kita akan mendapatkan keutamaan pahala beribadah seribu bulan. Amin

Ahmad Khalwani, M.Hum
Ahmad Khalwani, M.Hum
Penikmat Kajian Keislaman

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru